
Tren Detoks Instan di Media Sosial: Perlukah Dipaksakan?
Belakangan, berbagai metode detoks instan ramai diperbincangkan di media sosial, mulai dari minuman khusus, suplemen, hingga cara-cara ekstrem. Namun, apakah tubuh kita benar-benar butuh dipaksa untuk membuang racun?
“Jika ada produk atau konten yang mengklaim bisa ‘mendetoks tubuh secara instan’, itu pertanda mereka tidak berbasis sains,” tegas Keri Glassman, ahli gizi ternama, dalam wawancara dengan *Today* (4/9/2025). Menurutnya, tubuh manusia sebenarnya sudah dilengkapi sistem alami untuk detoksifikasi, seperti hati, ginjal, dan saluran pencernaan.
Alih-alih mengikuti tren detoks yang kerap membatasi asupan makanan atau mengandalkan produk tertentu, Glassman menyarankan untuk fokus pada perubahan gaya hidup yang sederhana dan berkelanjutan. Sebab, proses detoks sejatinya sudah berjalan alami dalam tubuh kita.
Berikut 10 cara yang direkomendasikan Glassman untuk mengoptimalkan detoks alami:
10 Cara Detoks Tubuh Secara Alami
1. Awali Hari dengan Air Lemon
Segelas air lemon, baik hangat maupun dingin, dapat membantu melancarkan pencernaan. Kandungan pektin (serat larut) dalam lemon memberikan manfaat tambahan. Air hangat juga bisa memberi rasa kenyang, tetapi manfaat utamanya tetap berasal dari lemon itu sendiri.
2. Sarapan Sehat Sebelum Pukul 08.30
Setelah minum air lemon, konsumsilah sarapan bernutrisi. Hindari roti putih atau sereal tinggi karbohidrat yang justru memicu retensi air. Pilih protein seperti telur orak-arik dengan salmon kaya omega-3 untuk meningkatkan metabolisme. “Smoothie juga bisa jadi alternatif praktis dan menyehatkan usus,” saran Glassman. Penelitian menunjukkan, sarapan sebelum pukul 08.30 membantu mengurangi resistensi insulin dan menjaga kestabilan gula darah.
3. Aktif Bergerak
Olahraga, baik ringan maupun intens, mendorong sirkulasi darah dan mendukung fungsi hati. Tidak perlu ke gym, kardio sederhana di rumah pun sudah cukup. Studi membuktikan, aktivitas fisik dapat meningkatkan kesehatan hati bahkan memperbaiki kerusakan organ tersebut.
4. Perbaiki Pola Makan
Detoks bukan berarti berpuasa. Justru, makan teratur dengan pilihan tepat lebih penting. Perbanyak sayuran, protein rendah lemak (ayam, ikan), serta lemak sehat dari kacang, biji-bijian, atau alpukat. Hindari makanan ultraproses, bahkan yang diklaim sehat sekalipun. “Mengurangi garam dan menggantinya dengan rempah bisa langsung terasa manfaatnya,” jelas Glassman.
5. Nikmati Teh Herbal
Teh dandelion dikenal baik untuk pencernaan, metabolisme, dan kesehatan kulit, sedangkan teh hijau kaya antioksidan. Ritual minum teh juga bisa menjadi momen relaksasi yang bermanfaat bagi tubuh dan pikiran.
6. Lakukan Gerakan Memutar
Gerakan memutar bermanfaat bagi tulang belakang sekaligus melancarkan pencernaan. Karena organ pencernaan terletak di perut, gerakan ini membantu makanan bergerak lebih efisien di usus.
7. Latihan Pernapasan
Teknik pernapasan sederhana dapat meredakan stres dan rasa penuh. Penelitian menunjukkan, pernapasan yang teratur mampu mengurangi kecemasan secara instan dan memberi efek jangka panjang. Glassman menyarankan untuk menarik napas perlahan dan mengembuskannya lebih panjang.
8. Mandi Air Dingin di Malam Hari
Meski banyak orang lebih suka air hangat, mandi air dingin ternyata menawarkan manfaat besar, seperti mengurangi peradangan, meningkatkan imunitas, dan menyegarkan tubuh. Studi menyebut, orang yang mandi air dingin 30–90 detik lebih jarang sakit dibandingkan yang hanya mandi air hangat.
9. Kurangi Screen Time
Notifikasi ponsel yang terus-menerus bisa memicu stres. Sebuah studi (2015) membuktikan, mematikan ponsel selama 24 jam menurunkan tingkat stres secara signifikan. Jika sulit dilakukan, coba nonaktifkan notifikasi terlebih dahulu.
10. Meditasi Singkat
Meditasi terbukti mengurangi kecemasan dan gejala penyakit seperti IBS atau PTSD. Tidak perlu lama, cukup 1 menit duduk diam dengan mata tertutup. Glassman menekankan, meditasi adalah praktik fleksibel yang bisa dimulai dari langkah kecil tanpa beban.