10 Contoh Kalimat Validasi untuk Anak Sesuai Usia – Panduan Praktis bagi Orangtua

0 0
Read Time:2 Minute, 45 Second

Ketika anak rewel atau marah, orangtua sering kali kebingungan menghadapinya. Alih-alih langsung mencari solusi, langkah pertama yang penting adalah memberikan validasi terhadap perasaan mereka. Hal ini membantu anak merasa didengar dan aman dalam mengekspresikan emosinya.

Kelsey Mora, seorang konselor klinis dan spesialis kehidupan anak, menjelaskan bahwa validasi emosional adalah kunci untuk membantu anak mengelola perasaannya. “Anak-anak perlu merasa dilihat, didengar, dan dipercaya. Ketika mereka divalidasi, mereka merasa aman—dan rasa aman ini menjadi dasar bagi pengaturan emosi, komunikasi, serta hubungan yang lebih kuat,” ujarnya, seperti dilansir CNBC Make It (15/9/2025).

Validasi juga membantu anak membangun kepercayaan diri dalam menghadapi berbagai situasi. Berikut panduan praktis dari Mora tentang kalimat validasi yang bisa digunakan orangtua sesuai usia anak.

Kalimat validasi orangtua untuk anak sesuai usia

Usia 0–2 tahun: “Ibu di sini”

Validasi membuat anak merasa aman, didengar, dan dipercaya. Simak panduan kalimat validasi yang bisa digunakan orangtua sesuai tahap usia anak.
Validasi membuat anak merasa aman, didengar, dan dipercaya. Simak panduan kalimat validasi yang bisa digunakan orangtua sesuai tahap usia anak.

Untuk bayi dan balita, validasi lebih terasa melalui kehadiran fisik dan nada suara yang menenangkan. Mengucapkan “Ibu di sini” sambil tetap berada di dekatnya memberi sinyal bahwa orangtua hadir mendampingi di saat sulit. Mora juga menyarankan orangtua untuk mengatur napas agar anak bisa menangkap ketenangan tersebut.

Usia 3–5 tahun: “Kamu enggak mau pulang ya?”

Validasi membuat anak merasa aman, didengar, dan dipercaya. Simak panduan kalimat validasi yang bisa digunakan orangtua sesuai tahap usia anak.
Validasi membuat anak merasa aman, didengar, dan dipercaya. Simak panduan kalimat validasi yang bisa digunakan orangtua sesuai tahap usia anak.

Anak usia prasekolah kerap mengekspresikan emosi melalui tindakan. Orangtua bisa membantu dengan memberi nama pada perasaan mereka, misalnya, “Kamu melempar mainan karena kesal. Bisa coba cara yang lebih aman?” Dengan begitu, anak belajar mengenali emosi sekaligus cara mengelolanya.

Usia 6–9 tahun: “Wajar kok kamu kecewa”

Validasi membuat anak merasa aman, didengar, dan dipercaya. Simak panduan kalimat validasi yang bisa digunakan orangtua sesuai tahap usia anak.
Validasi membuat anak merasa aman, didengar, dan dipercaya. Simak panduan kalimat validasi yang bisa digunakan orangtua sesuai tahap usia anak.

Di usia ini, anak mulai mengalami emosi yang lebih kompleks, tetapi sering ragu apakah perasaan mereka normal. Menegaskan bahwa wajar merasa kecewa atau sedih membantu mereka lebih percaya diri dalam menghadapi masalah.

Usia 10–12 tahun: “Boleh kok ngerasa kesal”

Validasi membuat anak merasa aman, didengar, dan dipercaya. Simak panduan kalimat validasi yang bisa digunakan orangtua sesuai tahap usia anak.
Validasi membuat anak merasa aman, didengar, dan dipercaya. Simak panduan kalimat validasi yang bisa digunakan orangtua sesuai tahap usia anak.

Anak praremaja sudah memahami bahwa masalah bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Validasi membantu mereka mengakui perasaan sendiri sebelum mencari solusi. Setelah merasa didengar, mereka biasanya lebih siap menyelesaikan masalah secara mandiri.

Usia 13 tahun ke atas: “Ibu denger cerita kamu”

Validasi membuat anak merasa aman, didengar, dan dipercaya. Simak panduan kalimat validasi yang bisa digunakan orangtua sesuai tahap usia anak.
Validasi membuat anak merasa aman, didengar, dan dipercaya. Simak panduan kalimat validasi yang bisa digunakan orangtua sesuai tahap usia anak.

Remaja butuh ruang untuk bercerita tanpa dihakimi. Kalimat seperti “Ibu denger cerita kamu” menunjukkan bahwa orangtua menghargai kepercayaan yang diberikan. Semakin aman mereka merasa, semakin besar kemungkinan mereka meminta bantuan saat dibutuhkan.

Mora menegaskan bahwa validasi tidak berarti menyetujui semua perilaku. Orangtua tetap perlu menetapkan batasan, tetapi dengan cara yang menenangkan. Berdasarkan pengalamannya menangani ribuan anak dalam berbagai situasi, ia melihat bahwa validasi sederhana dapat membantu anak lebih tenang.

“Ketika anak kesal, mereka perlu merasa dipercaya sebelum bisa beralih ke pemecahan masalah,” jelasnya. Dengan kehadiran yang tenang dan kata-kata yang tepat, anak dapat berpikir lebih jernih.

Meski terlihat sederhana, dampak validasi sangat besar—tidak hanya menenangkan emosi anak, tetapi juga memperkuat ikatan dengan orangtua. “Semakin aman anak merasa, semakin besar kemungkinan mereka terbuka tentang masalah dan mencari dukungan saat diperlukan,” tutup Mora.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

7 Langkah Jadi Ayah Adil untuk Anak Kandung & Anak Tiri

Kehidupan keluarga pasca-perceraian dan pernikahan ulang seringkali menghadirkan kompleksitas tersendiri, terutama bagi seorang ayah yang harus menjalani peran ganda. Di satu sisi, ia harus membangun hubungan baru dengan pasangan dan…

Bintang Gilmore Girls Bersatu Kembali di Emmy Awards 2025, Nostalgia yang Menggetarkan!

Reuni Nostalgia Lauren Graham dan Alexis Bledel di Emmy 2025, Rayakan 25 Tahun Gilmore Girls Penggemar *Gilmore Girls* dibuat bahagia dengan momen spesial di ajang Emmy 2025. Lauren Graham dan…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

7 Langkah Jadi Ayah Adil untuk Anak Kandung & Anak Tiri

  • By Admin
  • September 16, 2025
  • 0 views
7 Langkah Jadi Ayah Adil untuk Anak Kandung & Anak Tiri

Bintang Gilmore Girls Bersatu Kembali di Emmy Awards 2025, Nostalgia yang Menggetarkan!

  • By Admin
  • September 16, 2025
  • 0 views
Bintang Gilmore Girls Bersatu Kembali di Emmy Awards 2025, Nostalgia yang Menggetarkan!

Stephanie Riady Memukau dengan Outfit Anggun & Elegan di HUT Ke-30

  • By Admin
  • September 16, 2025
  • 0 views
Stephanie Riady Memukau dengan Outfit Anggun & Elegan di HUT Ke-30

Meutya Hafid Pamer Wastra UMKM Yogyakarta yang Memukau di HUT Ke-30

  • By Admin
  • September 16, 2025
  • 0 views
Meutya Hafid Pamer Wastra UMKM Yogyakarta yang Memukau di HUT Ke-30

Tips Co-parenting Pasca Perceraian: Jaga Emosi Anak Tetap Stabil dan Bahagia

  • By Admin
  • September 16, 2025
  • 0 views
Tips Co-parenting Pasca Perceraian: Jaga Emosi Anak Tetap Stabil dan Bahagia

Bisa Melemahkan Kinerja Antibiotik dalam Tubuh

  • By Admin
  • September 16, 2025
  • 0 views
Bisa Melemahkan Kinerja Antibiotik dalam Tubuh