
Orangtua Perlu Bijak Atur Konsumsi Makanan Manis Anak demi Kesehatan Jangka Panjang
Makanan manis memang menggoda, tapi orangtua perlu lebih cermat mengontrol asupannya pada anak. Kebiasaan mengonsumsi gula berlebihan bisa memicu berbagai gangguan kesehatan, mulai dari masalah gigi hingga penyakit serius di kemudian hari.
Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan MS, Guru Besar Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor, menekankan bahwa pendidikan tentang pola makan sehat harus dimulai dari rumah. Orangtua berperan krusial dalam mengajarkan anak memilih makanan, termasuk mengenali mana yang perlu dibatasi.
*”Membatasi asupan manis pada anak adalah tanggung jawab keluarga. Edukasi di tingkat rumah tangga membantu anak memahami batasan saat jajan,”* jelas Ali, seperti dikutip Antara (11/9/2025).
Strategi Praktis untuk Orangtua
Ali menyarankan pendekatan fleksibel, seperti membuat kesepakatan dengan anak tentang waktu mengonsumsi makanan manis. Misalnya, hanya di akhir pekan atau tiga hari sekali. Cara ini menjaga keseimbangan antara keinginan anak dan kepentingan kesehatan.
Lingkungan yang Penuh Godaan
Makanan dan minuman kemasan tinggi gula mudah ditemui di sekolah atau warung sekitar rumah. Melarang sepenuhnya sulit dilakukan, sehingga orangtua perlu fokus pada edukasi dampak gula berlebih.
Bahaya Gula Berlebihan bagi Anak
Konsumsi gula tambahan berisiko menyebabkan:
- Obesitas dan kenaikan berat badan
- Masalah gigi berlubang
- Peningkatan risiko diabetes tipe 2
- Penyakit jantung di masa dewasa
Kebiasaan ini jika dibiarkan bisa terbawa hingga dewasa, sehingga pembatasan sejak dini sangat penting.
Peran Pemerintah dalam Pengawasan
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, pemerintah sedang menyiapkan aturan pelabelan *nutri-grade* (kadar gula, garam, dan lemak) pada kemasan produk. Langkah ini diharapkan memudahkan orangtua memilih makanan sehat.
Ali menambahkan, industri membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk menyesuaikan diri dengan regulasi baru tersebut. Masa transisi ini penting agar pelabelan informasi gizi bisa diterapkan secara optimal.