Menaklukkan Creative Block dan Burnout: Kiat Praktis dari Para Ilustrator
Ketika kreativitas mandek atau energi terkuras habis, setiap seniman punya cara unik untuk bangkit kembali. Dua ilustrator berbakat, Chenny Aviana dan Saskia Gita Sakanti, membagikan trik mereka mengatasi *creative block* dan *burnout* berdasarkan pengalaman langsung di dunia seni.
1. Konsistensi Lebih Penting dari Kesempurnaan
Chenny Aviana menekankan pentingnya menjaga ritme kreatif, meski hasilnya tidak selalu memuaskan. Baginya, berhenti total justru berisiko mematikan motivasi.
– Kuncinya sederhana: terus gerakkan tangan, sekadar membuat sketsa atau coretan bebas.
– Dengan tetap aktif, ia merasa lebih mudah “menghidupkan” kembali ide-ide yang sempat tertahan.
2. Kenali Jenis Burnout: Fisik vs Mental
Saskia Gita Sakanti membedakan dua jenis kelelahan yang memengaruhi kreativitas:
– Burnout fisik, seperti nyeri tangan setelah lama menggambar, membutuhkan istirahat total. Memaksakan kerja justru memperburuk kondisi.
– Burnout mental memerlukan pendekatan berbeda: tetap berkarya tapi tanpa beban target.
3. Seni sebagai Pelampiasan Emosi
Saat mental lelah, Saskia beralih ke menggambar ekspresif tanpa tekanan:
– Tidak ada target penyelesaian karya atau ekspektasi kualitas.
– Fokus pada proses melepas emosi, bukan hasil akhir.
– Karya bisa disimpan pribadi atau dibagikan, tergantung keinginan.
Pesan Utama: Solusi mengatasi kebuntuan kreatif bersifat personal. Ada yang butuh istirahat, ada pula yang perlu terus bergerak. Dengan memahami kebutuhan diri, seniman bisa menemukan cara terbaik untuk kembali produktif.






