
Mobil Listrik dan Perawatan Ban: Kenapa Rotasi Lebih Sering Dibutuhkan?
Mobil listrik membawa perubahan signifikan dalam cara kita merawat ban. Dengan torsi instan yang langsung bekerja saat pedal gas diinjak dan bobot lebih berat akibat baterai, ban pada kendaraan listrik cenderung lebih cepat aus. Hal ini membuat rotasi ban menjadi lebih penting dibandingkan pada mobil konvensional.
Torsi dan Beban Ekstra: Kombinasi yang Mempercepat Keausan
Berbeda dengan mesin bensin yang memerlukan waktu untuk mencapai torsi maksimal, motor listrik langsung memberikan tenaga penuh saat diaktifkan. Ditambah lagi, baterai yang lebih berat daripada tangki bahan bakar menambah tekanan ekstra pada ban. Akibatnya:
- Ban, terutama di roda penggerak (depan untuk penggerak depan, belakang untuk penggerak belakang), bekerja lebih keras.
- Akselerasi cepat dan kondisi stop-and-go di jalanan ramai mempercepat keausan.
Seberapa Sering Rotasi Ban Dilakukan?
Tidak ada patokan pasti, tetapi para ahli merekomendasikan rotasi lebih sering untuk mobil listrik. Fachrul Rozi, Product Manager Michelin Indonesia, memberikan panduan berikut:
- Interval disarankan: Setiap 8.000–10.000 km untuk mobil listrik, lebih cepat dibanding mobil konvensional yang biasanya 10.000–12.000 km.
- Pemantauan visual: Jika keausan sudah terlihat tidak merata, segera lakukan rotasi tanpa menunggu jarak tempuh tertentu.
Manfaat Rutin Memutar Ban
Rotasi ban yang teratur tidak hanya memperpanjang umur ban tetapi juga memberikan manfaat lain, seperti:
- Meningkatkan stabilitas berkendara.
- Mempertahankan efisiensi daya karena hambatan gulir lebih rendah saat ban aus secara merata.
Dengan memahami karakteristik mobil listrik, pemilik dapat mengambil langkah perawatan yang tepat untuk menjaga performa dan keamanan kendaraan.