
Sarapan: Kunci Awal Hari yang Lebih Produktif dan Sehat
Di tengah kesibukan, banyak orang cenderung melewatkan sarapan dengan alasan menghemat waktu atau menurunkan berat badan. Padahal, kebiasaan ini justru bisa berdampak negatif bagi kesehatan. Sarapan bukan sekadar ritual mengisi perut, melainkan fondasi energi dan konsentrasi untuk menjalani aktivitas seharian.
Pentingnya Sarapan Menurut Ahli Gizi
Dr. Maya Surjadjaja, Sp.GK, M.Gizi, dari Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI), menegaskan bahwa sarapan adalah bagian krusial dari pola makan sehat. “Sarapan adalah bekal penting sebelum beraktivitas. Melewatkannya bisa membuat tubuh lemas dan sulit fokus,” ujarnya dalam acara *Kolaborasi dan Inovasi untuk Indonesia Sehat: Prioritas pada Isu Obesitas* di Jakarta Selatan (24/9/2025).
Ironisnya, banyak orang justru menerapkan kebiasaan sebaliknya—melewatkan sarapan, makan siang berlebihan, dan ngemil tak terkontrol di malam hari. Pola ini, menurut dr. Maya, dapat meningkatkan risiko obesitas.
Menu Sarapan Sederhana yang Kaya Nutrisi
Sarapan tak harus mewah. Menu sederhana seperti telur rebus, roti gandum, atau nasi merah sudah cukup memenuhi kebutuhan nutrisi. “Telur adalah sumber protein yang baik untuk energi dan memperpanjang rasa kenyang,” jelas dr. Maya.
Kombinasi protein dan karbohidrat kompleks membantu menjaga kestabilan gula darah, mencegah keinginan mengonsumsi camilan tidak sehat di siang hari.
Dampak Melewatkan Sarapan
Tanpa asupan pagi hari, tubuh kekurangan energi, sehingga cenderung mencari makanan instan atau tinggi gula. Hal ini tidak hanya mengurangi produktivitas, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit kronis.
Penelitian juga menunjukkan bahwa sarapan berperan penting dalam fungsi otak, terutama bagi anak-anak dan remaja yang membutuhkan konsentrasi optimal untuk belajar.
Pola Makan yang Seimbang
Kesalahan umum adalah membalik urutan makan—melewatkan sarapan dan makan berlebihan di malam hari. Padahal, aktivitas malam lebih sedikit, sehingga kalori berlebih berpotensi menumpuk sebagai lemak.
Dr. Maya menyarankan untuk memulai hari dengan menu kaya protein, serat, dan karbohidrat secukupnya. “Tidak perlu mahal, yang penting bergizi. Konsistensi dalam jam makan juga kunci menjaga kesehatan jangka panjang,” tegasnya.
Dengan sarapan teratur, makan siang secukupnya, dan makan malam ringan, tubuh akan lebih bugar dan risiko obesitas bisa diminimalisir.