Honda BeAT Karbu: Legenda Skutik yang Tak Lekang oleh Waktu
Di tengah maraknya motor modern berbasis injeksi, Honda BeAT versi karburator (karbu) justru masih menjadi buruan di pasar bekas. Padahal, model ini pertama kali meluncur 16 tahun silam. Daya tariknya? Kesederhanaan, ketangguhan, dan nilai ekonomis yang sulit ditandingi.
Profil Singkat Sang Legenda
Honda BeAT karbu memulai debutnya pada 2008 dengan mesin 110 cc yang mengandalkan sistem karburator konvensional. Berikut keunggulannya:
- Bandel dan Responsif: Mesinnya terkenal tahan banting dengan akselerasi spontan.
- Perawatan Mudah: Teknologi sederhana membuat servis lebih terjangkau.
- Suku Cadang Melimpah: Komponen masih mudah ditemukan dengan harga bersahabat.
Harga yang Masih Menggiurkan
Berdasarkan pantauan di lapangan, permintaan terhadap BeAT karbu justru naik belakangan ini. Uniknya, harga unit bekasnya bisa menyaingi versi injeksi yang lebih baru:
- 2008: Rp 4–5 juta
- 2009: Rp 5–6 juta
- 2010: Rp 6–7 juta
- 2011–2012: Rp 7–8 juta (bahkan lebih tinggi dari BeAT FI 2013)
Faktor Pendukung Popularitas
BeAT karbu tetap digemari karena:
- Desain Universal: Ringan dan ramping, cocok untuk pemula hingga pengendara wanita.
- Irit Bahan Bakar: Konsumsi bisa mencapai 45–50 km/liter jika dirawat optimal.
- Nilai Nostalgia: Dianggap sebagai ikon skutik era 2000-an yang mulai diburu kolektor.
Fakta ini membuktikan bahwa produk berkualitas dengan perawatan praktis akan selalu punya pangsa pasar, sekalipun teknologi terus berevolusi. Honda BeAT karbu adalah buktinya.







