Rem Tangan Setelah Cuci Mobil? Tunggu Dulu, Ini Alasannya
Banyak pengemudi yang langsung mengaktifkan rem tangan begitu selesai mencuci mobil dan memarkirkannya. Meski terlihat wajar, kebiasaan ini justru berpotensi merusak sistem pengereman, terutama jika mobil tidak segera digunakan dalam waktu lama.
Freddy, Direktur Domo Transmisi, memaparkan bahwa rem yang masih basah setelah dicuci membuat kampas rem berisiko menempel pada cakram atau tromol saat rem tangan diaktifkan. Kelembapan inilah yang menjadi pemicu utamanya.
“Setelah cuci mobil, hindari langsung menarik rem tangan. Kalau tidak, kampas bisa lengket dan saat digunakan lagi, rem terasa macet,” jelasnya kepada *Kompas.com*, Selasa (4/11/2025).
Ketika kampas rem yang lembap menempel pada cakram atau tromol dalam keadaan tertekan, sisa air dapat memicu karat ringan. Akibatnya, saat mobil akan dipakai kembali, roda seringkali terasa tersangkut sebelum akhirnya lepas dengan sendirinya.
Masalah ini tidak hanya membuat mobil sulit digerakkan saat pertama kali dihidupkan, tetapi juga berpotensi memperpendek usia kampas rem dan cakram jika terjadi berulang kali.
Solusinya, biarkan mobil benar-benar kering terlebih dahulu sebelum mengaktifkan rem tangan. Namun, Freddy menekankan bahwa rem tangan tetap penting, khususnya saat parkir di permukaan tidak rata.
“Kalau parkir di tanjakan, tetap harus pakai rem tangan. Jangan hanya mengandalkan posisi P di transmisi, karena itu hanya mengunci gigi, bukan menahan beban mobil,” tegasnya.
Menggunakan posisi “P” saja saat parkir di tanjakan atau turunan dalam jangka panjang dapat mempercepat keausan komponen transmisi. Untuk parkir lama di medan miring, kombinasi rem tangan dan ganjal roda lebih disarankan demi keamanan dan keawetan mobil.
Dengan menerapkan langkah ini, pengendara dapat mencegah kerusakan pada sistem rem dan transmisi, sekaligus menghindari risiko mobil bergerak tak terkendali saat diparkir.




