
Penyakit Kronis pada Mobil Matik: Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat
Masalah pada mobil, khususnya yang menggunakan transmisi matik, sering muncul secara bertahap seiring waktu. Kondisi ini bisa diibaratkan sebagai penyakit kronis yang membutuhkan perhatian sejak dini. Jika pemilik kendaraan peka terhadap gejala awalnya, kerusakan parah dan biaya perbaikan tinggi bisa dihindari.
Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai
Menurut Arif Suasono Ariyadi, pemilik bengkel Kebat Motors di Bintaro, Tangerang Selatan, masalah ini umum terjadi pada mobil matik berusia di atas 100.000 kilometer atau sekitar lima tahun pemakaian. “Ini sebenarnya wajar dan bisa diperbaiki dengan biaya terjangkau, asalkan tidak dibiarkan terlalu lama,” jelasnya.
Salah satu tanda awal yang sering muncul adalah mobil tidak langsung bergerak saat tuas transmisi dipindahkan ke posisi D (drive) atau R (reverse), terutama saat mesin masih dingin.
Pentingnya Pemanasan Mobil Sebelum Digunakan
Arif menekankan, “Setelah mesin dipanaskan dan suhu oli transmisi naik, biasanya mobil akan berfungsi normal. Jangan anggap remeh gejala ini.” Tindakan cepat sangat diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada komponen penting.
Sebelum memutuskan untuk melakukan overhaul atau membongkar transmisi, pemilik bisa mencoba solusi sementara seperti menambahkan zat aditif ke dalam oli transmisi.
Bahaya dari Karet Seal yang Kaku
Saat karet seal piston mengeras, tekanan di dalam transmisi bisa tidak stabil atau bahkan terhambat sepenuhnya. Akibatnya, mobil tidak mau bergerak sama sekali. Suhu dingin memperburuk kondisi ini karena membuat karet seal kehilangan kelenturan. Dengan membiarkan mesin menyala beberapa saat, oli transmisi akan menghangat dan mengembalikan fungsi normal kendaraan.
Kapan Perbaikan Serius Diperlukan?
Meski sudah diberi aditif, terkadang mobil tetap tidak berfungsi dengan baik. “Kalau sudah begini, mau tidak mau harus dilakukan perbaikan lebih mendalam, dan biayanya tentu lebih besar,” ujar Arif.
Kesimpulannya, mengenali gejala sejak dini dan segera mengambil tindakan adalah kunci untuk menghindari kerusakan parah dan biaya perbaikan yang membengkak. Jangan tunda penanganan sebelum masalah semakin serius.