
Motor Bekas Modifikasi: Hemat atau Justru Bikin Rugi?
Membeli motor bekas bisa menjadi pilihan cerdas untuk menghemat anggaran, tetapi hati-hati jika menemukan unit yang sudah dimodifikasi secara berlebihan. Alih-alih menghemat, salah pilih justru bisa berujung pada biaya tambahan, ketidaknyamanan, bahkan masalah hukum.
### Risiko Teknis dan Biaya Perawatan yang Meningkat
Ivan, pemilik Babay Motor di Jakarta Barat, mengingatkan bahwa motor bekas dengan modifikasi ekstrem sering kali sudah menyimpang dari standar pabrik. Perubahan pada knalpot, suspensi, atau mesin mungkin terlihat menarik, tetapi berpotensi memperpendek usia komponen dan menaikkan biaya perbaikan.
“Modifikasi seperti itu memang membuat tampilan lebih keren, tapi daya tahan mesin dan onderdil bisa turun drastis. Pemilik baru harus siap mengeluarkan biaya ekstra,” jelas Ivan kepada Kompas.com (15/9/2025).
Selain itu, modifikasi yang tidak tepat bisa mengurangi kenyamanan berkendara. Misalnya, suspensi yang terlalu keras atau ukuran ban tidak standar membuat motor sulit dikendalikan, terutama untuk penggunaan harian.
### Legalitas Jadi Tantangan Tambahan
Heru dari Danu Motor menambahkan bahwa aspek hukum juga perlu diperhatikan. Motor bekas dengan surat lengkap sekalipun bisa bermasalah jika part modifikasinya melanggar aturan. Hal ini berisiko membuat pemilik baru terkena tilang saat razia atau gagal uji emisi.
“Banyak kasus modifikasi tidak sesuai standar keamanan. Solusinya, kembalikan dulu ke komponen standar sebelum dipakai sehari-hari,” saran Heru.
Sebelum memutuskan membeli, calon pembeli disarankan memeriksa kondisi motor secara detail. Pastikan modifikasi yang ada masih dalam batas wajar agar kendaraan tetap nyaman, hemat perawatan, dan terhindar dari sanksi hukum.
Di tengah ketidakpastian, Kompas.com terus menghadirkan informasi akurat dan terpercaya. Dapatkan update terbaru dengan mengunduh aplikasi Kompas.com di sini.