5 Cara Efektif Bantu Remaja Atur Emosi dengan Mendengar Aktif Tanpa Menghakimi

0 0
Read Time:2 Minute, 57 Second

Masa remaja seringkali menjadi fase penuh gejolak, di mana perubahan fisik dan emosional terjadi begitu cepat. Tak jarang, remaja yang sebelumnya ceria tiba-tiba berubah murung, mudah tersulut emosi, atau menarik diri dari lingkungan. Kondisi ini kerap membuat orang dewasa di sekitarnya kebingungan.

Menurut Rhaka Ghanisatria, Co-Founder Menjadi Manusia, langkah awal yang bisa diambil adalah membantu remaja mengelola emosi sebelum mencari solusi lebih lanjut.

*”Untuk bisa mengendalikan diri, regulasi emosi bisa dimulai dari hal sederhana seperti mengatur napas atau melakukan grounding dengan memegang benda terdekat,”* ujarnya dalam acara Gebyar Mental Sehat Anak Remaja Indonesia yang digelar Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

Salah satu teknik yang direkomendasikan adalah metode pernapasan 4-7-8.

*”Tarik napas selama empat detik, tahan tujuh detik, lalu buang perlahan selama delapan detik. Teknik ini sudah didukung penelitian ilmiah dan terbukti membantu menenangkan sistem saraf,”* jelas Rhaka.

Latihan ini bisa dilakukan di mana saja—di rumah, sekolah, atau bahkan di kendaraan umum. Dengan mengatur napas, detak jantung melambat, dan tubuh mengirim sinyal relaksasi ke pikiran.

*”Sederhana, tapi efeknya langsung terasa,”* tambahnya.

Menghadapi Emosi Remaja

Dengarkan Dulu, Jangan Langsung Memberi Solusi

Rhaka Ghaniasatria, Co-founder Menjadi Manusia, membagikan cara sederhana mengatur emosi remaja berkaitan dengan kesehatan mental.

Rhaka Ghaniasatria, Co-founder Menjadi Manusia, membagikan cara sederhana mengatur emosi remaja berkaitan dengan kesehatan mental.
Selain teknik relaksasi, Rhaka menekankan pentingnya mendengarkan tanpa menghakimi. Banyak remaja enggan bercerita karena takut dinilai atau dianggap lemah.

*”Fokusnya bukan pada memberi solusi, tapi menjadi pendengar yang baik. Kadang mereka tidak butuh jawaban, tapi ruang untuk didengar,”* ujarnya.

Ia mencontohkan, orang dewasa sering terburu-buru menawarkan saran seperti *”harusnya kamu begini”* atau *”coba lakukan itu”*. Padahal, remaja seringkali hanya butuh didengarkan tanpa interupsi.

Pentingnya Peran Keluarga

Lingkungan Rumah Pengaruhi Kesehatan Mental Remaja

Anak Remaja mudah marah atau menutup diri? Coba metode sederhana seperti latihan napas 4-7-8 dan dengarkan mereka tanpa memberi solusi instan.

Anak Remaja mudah marah atau menutup diri? Coba metode sederhana seperti latihan napas 4-7-8 dan dengarkan mereka tanpa memberi solusi instan.
Menurut Rhaka, keluarga menjadi faktor utama yang memengaruhi kerentanan remaja terhadap gangguan mental.

*”Kita tidak bisa menyalahkan pola asuh orangtua, karena dulu informasi tidak seluas sekarang. Tapi rumah adalah fondasi segalanya,”* jelasnya.

Rumah yang hangat membentuk kepribadian yang hangat, sementara lingkungan keluarga yang keras dapat melahirkan perilaku agresif. Luka dari keluarga bisa terbawa hingga remaja berinteraksi di luar.

*”Saat seseorang membawa luka dari rumah, dia bisa saja mem-bully atau menyakiti orang lain,”* ungkap Rhaka.

Meski masalah percintaan atau ekonomi bisa memicu stres, akar permasalahan seringkali berasal dari dinamika keluarga.

Tanda Stres yang Perlu Diwaspadai

Ketika Emosi Mulai Mengganggu Aktivitas Sehari-hari

Anak Remaja mudah marah atau menutup diri? Coba metode sederhana seperti latihan napas 4-7-8 dan dengarkan mereka tanpa memberi solusi instan.

Anak Remaja mudah marah atau menutup diri? Coba metode sederhana seperti latihan napas 4-7-8 dan dengarkan mereka tanpa memberi solusi instan.
Rhaka mengingatkan, tidak semua stres pada remaja berarti gangguan mental. Namun, ada tanda-tanda yang harus diperhatikan.

*”Kuncinya adalah ketika emosi mulai mengganggu kehidupan sehari-hari,”* tegasnya.

Misalnya, perubahan drastis pada pola tidur—dari biasa tidur jam 9-10 malam menjadi begadang hingga subuh. Akibatnya, mereka sulit bangun dan kehilangan motivasi beraktivitas.

*”Kalau sudah tidak bisa bangun karena depresi, itu tanda serius,”* katanya.

Jika ini terjadi, dukungan ekstra atau bantuan profesional mungkin diperlukan.

Tantangan Kesehatan Mental Remaja di Era Digital

Berdasarkan pengalaman di Menjadi Manusia, Rhaka menyoroti tantangan terbesar remaja saat ini: meningkatnya risiko bunuh diri.

Tekanan media sosial, perbandingan diri, dan paparan konten negatif memperburuk kerentanan mereka. Di sinilah peran keluarga, sekolah, dan lingkungan sebagai ruang aman menjadi krusial.

Bagi Rhaka, kesehatan mental remaja tidak bisa hanya mengandalkan sekolah atau fasilitas publik. Dukungan utama harus datang dari keluarga.

Dengan keterampilan sederhana seperti mengatur napas, mendengarkan tanpa menghakimi, dan mengenali tanda bahaya, remaja dapat memiliki fondasi lebih kuat menghadapi tantangan emosional di masa depan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Temukan Aroma Khas untuk Setiap Momen Spesial

Tidak ada konten yang dapat ditemukan atau diproses dari sumber yang diberikan. Informasi yang dimaksud mungkin tidak tersedia atau formatnya tidak sesuai untuk diekstraksi. Pastikan data yang ingin dibaca sudah…

Mandiri, Berencana, dan Penuh Ambisi

Tidak ada konten yang dapat diproses atau disajikan ulang karena sumber informasi yang diberikan kosong. Untuk melanjutkan, diperlukan teks atau data awal yang jelas agar dapat diolah menjadi artikel dengan…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Temukan Aroma Khas untuk Setiap Momen Spesial

  • By Admin
  • December 7, 2025
  • 4 views
Temukan Aroma Khas untuk Setiap Momen Spesial

Peluncuran Hasil Penulisan Ulang Nasional Bulan Ini

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 8 views
Peluncuran Hasil Penulisan Ulang Nasional Bulan Ini

Jalan Sempit Sawangan Depok Macet Parah Akibat Kesalahan Aplikasi Maps, Mobil Jeblos!

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 9 views
Jalan Sempit Sawangan Depok Macet Parah Akibat Kesalahan Aplikasi Maps, Mobil Jeblos!

9 WNI Korban Kebakaran Hong Kong Segera Dipulangkan, Ini Upaya Kemlu RI

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 12 views
9 WNI Korban Kebakaran Hong Kong Segera Dipulangkan, Ini Upaya Kemlu RI

Waspada! Gejala Meningitis Mirip Flu tapi Bisa Memburuk dalam Sehari

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 9 views
Waspada! Gejala Meningitis Mirip Flu tapi Bisa Memburuk dalam Sehari

5 Metode Pemeriksaan Kanker Leher Rahim yang Wajib Diketahui untuk Deteksi Dini

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 10 views
5 Metode Pemeriksaan Kanker Leher Rahim yang Wajib Diketahui untuk Deteksi Dini