
Gluten bisa menjadi musuh tersembunyi bagi sebagian orang, memicu reaksi tubuh yang tidak diinginkan. Protein ini banyak ditemukan dalam bahan pangan sehari-hari, terutama produk berbasis gandum, jelai, dan rye. Bagi yang memiliki sensitivitas terhadap gluten atau menderita penyakit celiac, mengenali gejala dan alternatif makanan menjadi kunci hidup sehat.
Mengenal Gluten dan Dampaknya
Gluten berperan sebagai “lem” alami yang memberikan elastisitas pada adonan roti atau pasta. Namun, pada individu tertentu, protein ini justru memicu reaksi sistem imun. Tubuh menganggap gluten sebagai ancaman, sehingga memicu gejala yang mengganggu.
Tanda-Tanda Sensitivitas Gluten
Reaksi tubuh terhadap gluten bisa muncul dalam hitungan jam atau hari setelah konsumsi. Beberapa tanda yang sering dialami antara lain:
- Gangguan pencernaan seperti sakit perut, kembung, atau perubahan pola buang air besar (diare/sembelit)
- Masalah kulit seperti kemerahan dan gatal-gatal
- Berat badan sulit naik atau turun tanpa penyebab jelas
- Tubuh mudah lelah dan terlihat pucat
Perbedaan Alergi dan Penyakit Celiac
Meski sama-sama bereaksi terhadap gluten, mekanisme tubuh berbeda. Alergi gluten memicu pelepasan histamin layaknya reaksi alergi umum. Sementara pada penyakit celiac, respons imun merusak lapisan usus halus, menghambat penyerapan gizi penting.
Pilihan Makanan yang Lebih Aman
Bagi yang harus menghindari gluten, beberapa bahan alami bisa menjadi pengganti yang aman:
- Sumber karbohidrat: beras, jagung, ubi, singkong, atau quinoa
- Tepung alternatif: tepung beras, tepung maizena, atau tepung tapioka
- Protein hewani segar: daging tanpa olahan, telur, ikan, dan ayam (tanpa pelapis tepung)
Perhatikan juga label kemasan makanan olahan, karena banyak yang mengandung tepung terigu sebagai bahan tambahan. Konsultasi dengan tenaga medis atau ahli gizi sangat disarankan sebelum mengubah pola makan secara drastis.