
Bangun Terlalu Dini dan Sulit Tidur Lagi? Bisa Jadi Itu Insomnia Lanjut
Banyak orang mengira insomnia hanya soal kesulitan memulai tidur, tetapi ada jenis lain yang tak kalah mengganggu: insomnia lanjut. Kondisi ini ditandai dengan terbangun jauh lebih awal dari yang diharapkan dan tidak bisa kembali terlelap, meski tubuh masih lelah.
“Insomnia lanjut terjadi ketika seseorang bangun di dini hari tanpa bisa melanjutkan tidur, padahal masih butuh istirahat,” jelas Dr. Angela Holliday-Bell, dokter sekaligus pakar kesehatan tidur. Menurut penelitian dalam *Sleep Medicine Clinics*, risiko gangguan ini meningkat seiring pertambahan usia.
Meski bisa dialami siapa saja, insomnia lanjut lebih sering menyerang kelompok lansia. Namun, kabar baiknya, ada cara untuk mengatasinya. Dr. Meredith Broderick, ahli saraf tidur, menegaskan bahwa kondisi ini baru dianggap serius jika terjadi minimal tiga kali seminggu selama tiga bulan berturut-turut.
### Tiga Penyebab Utama Insomnia Lanjut
#### 1. Perubahan Irama Sirkadian
Dr. William Lu, spesialis tidur, menjelaskan bahwa jam biologis tubuh berubah seiring penuaan. “Ritme sirkadian pada lansia bergeser, membuat mereka lebih cepat mengantuk di malam hari dan bangun terlalu pagi,” ujarnya.
Selain itu, kualitas tidur dalam (deep sleep) berkurang, sementara fase tidur ringan bertambah. Hal ini membuat lansia rentan terbangun di tengah malam. Penurunan produksi melatonin juga turut memperburuk kondisi ini.
#### 2. Fluktuasi Hormonal
Pada wanita, transisi menuju menopause (perimenopause) dan menopause sendiri bisa memicu gangguan tidur, termasuk insomnia lanjut. “Penurunan estrogen dan progesteron memengaruhi pusat tidur di otak serta mengacaukan ritme sirkadian,” papar Dr. Lu.
Dr. Romie Mushtaq, ahli neurologi, menambahkan bahwa ketidakseimbangan hormon ini sering diperparah oleh peningkatan kortisol dan pola tidur yang tidak teratur.
#### 3. Depresi dan Kecemasan
Insomnia dini hari kerap menjadi gejala depresi. Menurut para ahli, depresi mengganggu ritme sirkadian dan meningkatkan kadar kortisol pagi hari, sehingga penderita cenderung terbangun terlalu awal.
### Langkah Mengatasi Insomnia Lanjut
Pertama, cari tahu akar masalahnya. Jika hot flashes mengganggu, coba gunakan bahan seprai yang sejuk dan atur suhu kamar lebih dingin. Bila penyebabnya tidak jelas, mulailah dengan mencatat kebiasaan tidur.
“Pertahankan jadwal tidur konsisten, hindari kafein dan paparan layar sebelum tidur, serta ciptakan rutinitas relaksasi,” saran Holliday-Bell. Jika gangguan mental diduga menjadi pemicu, konsultasikan dengan profesional untuk penanganan yang tepat.
Dengan memahami penyebab dan solusinya, insomnia lanjut bisa dikelola tanpa harus mengganggu kualitas hidup.