
Sensasi Tak Nyaman di Perut: Kenali Penyebab dan Solusinya
Perut yang tiba-tiba terasa tidak nyaman—mulai dari kembung, diare, hingga kram—bisa mengganggu keseharian. Meski sering diabaikan, sakit perut bisa muncul karena berbagai alasan, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga kondisi kesehatan tertentu.
Perut adalah organ yang peka, mampu memberi sinyal ketika terjadi masalah seperti sembelit, diare, atau kram. Namun, penting untuk memahami akar penyebabnya agar penanganannya tepat sasaran.
Berikut lima pemicu umum sakit perut dan cara mengatasinya menurut ahli medis.
Penyebab Sakit Perut
1. Stres dan Kecemasan
Saat pikiran tegang atau cemas, perut bisa ikut merespons.
“Ada semacam ‘koneksi langsung’ antara otak dan usus melalui saraf vagus. Jika otak sedang bermasalah, saraf ini bisa terpengaruh,” jelas Shanti Eswaran, MD, ahli gastroenterologi dari Universitas Michigan.
Kondisi ini meningkatkan sensitivitas usus, memicu sembelit atau diare.
Solusi: Kurangi stres dengan meditasi, olahraga, atau terapi perilaku kognitif. Jika emosi menjadi penyebab utama, antidepresan mungkin diperlukan (atas rekomendasi dokter).
2. Perjalanan Jauh
Bepergian sering mengubah pola makan, mengurangi asupan air, dan membuat tubuh kurang bergerak. Hal ini memperlambat pencernaan dan memicu sembelit.
Menurut Vincent Pedre, MD, penulis *The GutSmart Protocol*, mengonsumsi 200–400 mg magnesium sitrat per hari bisa membantu melancarkan buang air besar.
Solusi: Tetap aktif bergerak dan penuhi kebutuhan cairan untuk mencegah dehidrasi.
3. Efek Samping Antibiotik
Antibiotik tidak hanya membunuh bakteri jahat, tetapi juga bakteri baik di usus. Ketidakseimbangan ini memicu pertumbuhan bakteri berbahaya dan menyebabkan diare.
Solusi: Perbanyak makanan berserat tinggi untuk mendukung pertumbuhan bakteri baik. Meski probiotik sering diklaim bermanfaat, Dr. South menyatakan bukti ilmiahnya masih terbatas.
4. Siklus Menstruasi
Banyak perempuan mengalami sakit perut atau diare saat menstruasi. Mary Jane Minkin, MD, ahli kebidanan dari Yale, menjelaskan bahwa hormon prostaglandin merangsang otot usus.
Solusi: Ibuprofen dapat menghambat produksi prostaglandin. Jika keluhan parah, pil KB bisa dipertimbangkan (konsultasikan ke dokter terlebih dahulu).
5. Konsumsi Kopi
Kopi mempercepat kerja usus.
“Kafein dalam kopi merangsang saluran pencernaan dengan cepat, bahkan bisa menyebabkan kontraksi mendadak,” ujar Eswaran.
Solusi: Perhatikan waktu dan suhu kopi. Terlalu panas atau dingin bisa memicu reaksi serupa, seperti dorongan buang air besar.
Kapan Harus ke Dokter?
Tidak semua sakit perut bisa dianggap sepele. Waspadai gejala berikut:
– Kembung atau nyeri panggul tidak biasa – Bisa mengindikasikan kanker ovarium atau penyakit radang usus (IBD).
– Feses berdarah – Meski mungkin wasir, bisa juga pertanda tumor atau IBD.
– Feses pucat atau keabu-abuan – Menandakan gangguan hati atau saluran empedu.
– Penurunan berat badan tanpa sebab – Berpotensi terkait penyakit celiac, Crohn, atau kanker.
– Nyeri perut kiri bawah disertai demam – Bisa gejala divertikulitis, memerlukan antibiotik dan diet serat tinggi.
Jika mengalami tanda-tanda di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.