
Masalah Aki Mobil: Soak vs Kurang Setrum, Bagaimana Membedakannya?
Ketika mobil tiba-tiba mogok, lampu redup, atau klakson tidak berbunyi kencang, banyak pemilik kendaraan langsung menuduh aki sebagai biang kerok. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua masalah aki berarti harus diganti? Rahmat Tirta, pemilik toko aki spesialis “Bagus Battery” di Depok, menjelaskan bahwa ada perbedaan mendasar antara aki yang benar-benar soak dan aki yang hanya kehabisan daya.
Aki Soak vs Aki Kurang Daya
Menurut Tirta, aki soak adalah kondisi di mana baterai sudah tidak bisa lagi menyimpan daya meskipun diisi ulang berjam-jam. “Health-nya tidak akan bertambah, sekalipun disetrum berhari-hari,” jelasnya. Artinya, aki sudah mencapai akhir masa pakai dan harus diganti dengan yang baru.
Sementara itu, aki yang kehabisan daya biasanya terjadi karena kelalaian pengendara. Misalnya, lupa mematikan lampu kabin, lampu utama, atau membiarkan aksesori seperti charger ponsel tetap menyala saat mobil tidak digunakan. “Kalau seperti ini, aki masih bisa di-charge atau di-jumper,” tambah Tirta.
Cara Mengecek Kondisi Aki
Untuk memastikan apakah aki masih bisa diselamatkan atau sudah harus diganti, teknisi biasanya menggunakan alat bernama battery tester. Alat ini mengukur dua hal: tingkat daya (charge) dan kesehatan (health) aki.
“Jika hasil tes menunjukkan daya penuh tapi health-nya rendah, itu tanda aki sudah soak,” ujar Tirta. Ia membandingkannya dengan baterai ponsel yang memiliki indikator kesehatan.
Solusi Tepat untuk Masalah Aki
Dengan memahami perbedaan ini, pemilik mobil bisa mengambil langkah yang tepat:
- Jika aki hanya kehabisan daya, cukup isi ulang atau gunakan jumper untuk menghidupkan mesin.
- Jika aki sudah soak, tidak ada pilihan lain selain menggantinya dengan yang baru.
Mengetahui kondisi aki dengan pasti bisa menghemat waktu, tenaga, dan tentunya biaya perawatan mobil.