
Daihatsu Taruna: SUV Lawas yang Tetup Dicintai Meski Sudah Berusia Dua Dekade
Di awal tahun 2000-an, Daihatsu Taruna sempat menjadi primadona bagi keluarga Indonesia. Kini, meski sudah berusia lebih dari 20 tahun, SUV legendaris ini masih memiliki basis penggemar yang setia. Namun, mempertahankan performa dan kenyamanannya bukanlah perkara mudah bagi para pemiliknya.
Tantangan Utama: Perawatan Rutin
Menurut Dedy Purwadi, Sekretaris Daihatsu Taruna Club (DTC), kendala terbesar dalam merawat Taruna terletak pada perawatan berkala. “Lebih ke arah perawatan karena mobil ini sudah berumur di atas 20 tahun. Tapi, spare part-nya masih mudah didapat,” ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com dalam acara Daihatsu Kumpul Sahabat di Cirebon, Minggu (10/8/2025).
Dedy, yang memiliki Taruna tahun 2002, mengungkapkan bahwa salah satu masalah yang sering muncul jika perawatan diabaikan adalah mesin yang mudah overheat. Hal ini disebabkan konstruksi mesin Taruna yang tidak sepenuhnya menggunakan blok besi.
Pentingnya Menjaga Sistem Pendingin
“Mesin Taruna cenderung cepat panas karena bloknya tidak full besi, melainkan campuran aluminium. Tapi kalau perawatannya tepat, tidak akan bermasalah,” jelas Dedy. Ia menekankan pentingnya memeriksa komponen pendingin seperti radiator, cairan coolant, dan bagian pendukung lainnya untuk mencegah overheat.
Spare Part Melimpah dan Terjangkau
Meski termasuk kendaraan tua, ketersediaan suku cadang Taruna masih sangat mudah ditemukan dengan harga yang relatif murah. “Ini salah satu alasan banyak orang tetap mempertahankan Taruna—spare part-nya gampang dicari dan harganya murah meriah,” tambah Dedy.
Faktor inilah yang membuat SUV lawas ini tetap eksis di jalanan Indonesia, meski zaman terus berganti.