
Oli mesin ibarat darah bagi kendaraan bermotor—tanpa perawatan yang tepat, performa kendaraan bisa merosot drastis bahkan berujung pada kerusakan fatal. Sayangnya, banyak pemilik motor sering mengabaikan tanda-tanda oli sudah waktunya diganti, sehingga berpotensi merugikan mereka sendiri dalam jangka panjang.
Purnomo, pemilik bengkel Tamaro Motor, mengungkapkan bahwa mayoritas pelanggan baru menyadari masalah oli setelah muncul gejala yang mengganggu. “Oli yang sudah aus biasanya berwarna hitam pekat dan teksturnya lebih encer. Suara mesin pun jadi lebih kasar dari biasanya,” jelasnya saat diwawancarai Kompas.com pada Senin (25/8/2025).
Menurutnya, oli yang terlalu lama dipakai kehilangan kemampuannya melumasi komponen mesin secara optimal. Gesekan antarpartikel logam pun meningkat, mempercepat keausan dan berpotensi merusak bagian vital mesin.
Kapan Harus Ganti Oli?
Purnomo menyarankan penggantian oli dilakukan setiap 2.000–2.500 kilometer atau maksimal dua bulan sekali, tergantung intensitas penggunaan. “Untuk motor yang sering terjebak macet, jangan menunda penggantian oli. Kondisi mesin yang cepat panas membuat oli lebih cepat rusak,” tambahnya.

Ilustrasi ganti oli mesin motor.
Selain perubahan warna dan suara mesin, beberapa tanda lain yang perlu diwaspadai antara lain:
- Tarikan motor terasa lebih berat
- Konsumsi bahan bakar meningkat
- Muncul bau tidak sedap dari mesin
Baca juga: Perbaikan Bodi di Bengkel Biasa Bisa Lebih Cepat dari Bengkel Resmi
Purnomo menegaskan, “Begitu muncul gejala-gejala tersebut, segera ganti oli. Lebih baik mencegah kerusakan daripada menanggung biaya perbaikan besar nantinya.”
Baca juga: Skema Kredit Polytron Fox 200, Cicilan mulai Rp 300.000