
Kehidupan yang dipenuhi ketidakpastian seringkali membuat anak-anak merasa bingung atau bahkan takut. Namun, menurut para ahli, kemampuan untuk tetap tenang dalam situasi tidak pasti justru menjadi fondasi penting dalam membangun ketangguhan mental sejak dini.
Bidhan Parmar, PhD, MBA, Profesor Administrasi Bisnis di Darden School of Business, University of Virginia, AS, menekankan bahwa keterampilan menghadapi ketidakpastian adalah aset berharga bagi anak. “Kemampuan untuk terus maju dengan bijak meski tidak tahu jawaban pasti adalah sesuatu yang perlu diajarkan sedini mungkin,” ujarnya, seperti dikutip dari CNBC Make It (3/9/2025).
Manfaat Anak Belajar Menghadapi Ketidakpastian
Membangun Mental Tangguh dan Pantang Menyerah
Menurut Parmar, sistem pendidikan sering kali terfokus pada jawaban benar dan salah. Padahal, realitas kehidupan jauh lebih kompleks. Anak yang terbiasa hanya mencari “jawaban pasti” cenderung mudah menyerah saat menghadapi situasi ambigu.
Namun, anak-anak yang dilatih untuk beradaptasi dengan ketidakpastian justru tumbuh lebih tangguh. Mereka tidak mudah panik, lebih berani mencoba hal baru, dan terbuka terhadap berbagai kemungkinan solusi.
Mengasah Keterampilan melalui Permainan
Selama lebih dari 10 tahun, Parmar memiliki kebiasaan unik: merancang permainan teka-teki untuk anak-anaknya setiap liburan musim panas. Permainan ini menggabungkan unsur Escape Room dan Treasure Hunt, dengan petunjuk yang sengaja dibuat tidak jelas agar anak berpikir kreatif.
Awalnya, anak-anak sering mengeluh dan meminta jawaban langsung. Namun, seiring waktu, mereka belajar untuk terus mencoba dan berkolaborasi. “Mereka paham bahwa kecerdasan bukan tentang selalu tahu jawaban, tapi tentang kesabaran dan kerja sama,” jelas Parmar.
Orangtua sebagai Role Model
Parmar menegaskan bahwa orangtua harus menjadi contoh nyata dalam menghadapi ketidakpastian. Mulai dari mengakui keraguan, menunjukkan proses pengambilan keputusan, hingga mengajak anak berdiskusi saat menghadapi dilema.
Ketika anak melihat orangtuanya tetap tenang meski tidak yakin, mereka akan meniru sikap tersebut. Sebaliknya, reaksi panik atau mudah menyerah dari orangtua dapat memengaruhi kepercayaan diri anak.
Strategi Praktis untuk Orangtua
Parmar membagikan beberapa tips praktis:
– Validasi perasaan anak: Biarkan mereka tahu bahwa bingung adalah hal wajar.
– Fokus pada proses: Puji usaha anak, bukan hanya hasil.
– Dorong kreativitas: Ajak mereka mengeksplorasi ide, bukan sekadar mencari jawaban instan.
– Bermain kreatif: Aktivitas seperti seni atau permainan imajinatif melatih fleksibilitas berpikir.
– Jaga kesehatan fisik dan emosional: Pola tidur baik, nutrisi seimbang, dan hubungan keluarga harmonis membantu anak lebih stabil secara mental.
Proses yang Berbuah Hasil
Parmar mengakui bahwa perubahan tidak terjadi dalam sekejap. Namun, ketika anak beralih dari sikap “Kami menyerah!” menjadi “Ayo coba cara lain,” itu adalah tanda berkembangnya ketahanan mental.
Anak yang terbiasa dengan ketidakpastian akan tumbuh sebagai pribadi yang tidak mudah goyah. Mereka melihat masalah sebagai peluang belajar, bukan ancaman. Pada akhirnya, menurut Parmar, melatih anak menerima ketidakpastian adalah persiapan terbaik untuk menghadapi kompleksitas dunia nyata.