
Obesitas Masih Jadi Tantangan Kesehatan di Indonesia, Ini Solusinya
Angka obesitas di Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun, menjadi masalah kesehatan yang perlu perhatian serius. Tak hanya memengaruhi penampilan, kondisi ini juga meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan hipertensi.
Menurut dr. Erwin Christianto, Sp.GK, M.Gizi, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PP PDGKI), perubahan gaya hidup adalah solusi paling efektif untuk mengatasi obesitas. Berikut lima langkah yang direkomendasikan para ahli.
5 Cara Efektif Atasi Obesitas
1. Pola Makan Seimbang, Bukan Diet Ekstrem
(Kiri ke kanan) Direktur Klinis, Medis dan Regulasi Novo Nordisk Indonesia, dr. Riyanny Meisha Tarliman dan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PP PDGKI), dr. Erwin Christianto, Sp.GK, M.Gizi dalam diskusi media di Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2025).
Menurut dr. Erwin, kunci utama mengatasi obesitas adalah mengatur pola makan dengan benar. Diet yang dimaksud bukan berarti mengurangi asupan secara drastis, melainkan menyeimbangkan nutrisi sesuai kebutuhan tubuh.
“Ilmu Gizi Klinik bukan terapi utama untuk obesitas, melainkan pendukung perubahan perilaku diet yang harus diimbangi olahraga,” ujarnya dalam diskusi media bersama Novo Nordisk di Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2025).
Ia menyarankan untuk memperbanyak konsumsi sayur, buah, dan protein berkualitas, serta mengurangi gula tambahan. Dengan cara ini, tubuh mendapat energi tanpa kelebihan kalori yang berpotensi menumpuk sebagai lemak.
2. Aktif Bergerak, Tak Harus Olahraga Berat
dr. Erwin lebih memilih istilah “peningkatan aktivitas fisik” daripada olahraga. Pasalnya, banyak orang menganggap olahraga harus dilakukan dengan peralatan atau fasilitas khusus.
“Saya lebih suka menyebutnya aktivitas fisik. Olahraga terkesan harus pakai sepatu dan pakaian khusus, sedangkan aktivitas fisik bisa sesederhana jalan kaki atau naik tangga,” jelasnya.
Kegiatan sehari-hari seperti berjalan kaki ke warung atau berkebun juga dapat meningkatkan metabolisme. Yang terpenting adalah konsistensi, bukan intensitas sesaat.
3. Tidur Cukup untuk Kontrol Nafsu Makan
Tidur yang cukup dan teratur berperan penting dalam mengendalikan obesitas. Kurang tidur dapat mengganggu hormon pengatur nafsu makan, membuat seseorang lebih mudah lapar dan cenderung makan berlebihan.
Dengan tidur 7-8 jam per malam, tubuh memiliki waktu untuk memperbaiki metabolisme dan mengatur energi secara optimal.
4. Kelola Stres untuk Metabolisme Lebih Baik
Stres yang tidak terkendali dapat mengganggu proses metabolisme tubuh. “Stres memengaruhi hormon dan menghambat penyerapan nutrisi dari makanan,” jelas dr. Erwin.
Solusinya, kelola stres dengan cara sehat seperti meditasi, berolahraga ringan, atau melakukan hobi. Dengan stres yang terkontrol, tubuh lebih efisien dalam mengubah makanan menjadi energi.
5. Rutin Periksa ke Dokter
Bagi penderita obesitas, konsultasi rutin dengan dokter sangat penting untuk memantau kondisi kesehatan. Dokter dapat memberikan rekomendasi pola makan, aktivitas fisik, atau terapi tambahan jika diperlukan.
dr. Erwin menekankan, semua langkah ini harus dilakukan secara konsisten. Penurunan berat badan yang sehat memang membutuhkan waktu, tetapi hasilnya lebih bertahan lama.