
Jakarta – Wabah campak kembali menunjukkan peningkatan signifikan di Indonesia, dengan pemerintah mencatat 46 status Kejadian Luar Biasa (KLB) tersebar di 42 wilayah. Situasi ini memicu kewaspadaan tinggi, khususnya bagi orangtua yang mengasuh anak usia dini.
Salah satu wilayah yang terdampak parah adalah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Data terakhir per 20 Agustus 2025 menunjukkan 2.035 kasus suspek campak, di mana 159 di antaranya terkonfirmasi positif dan 17 kasus berakhir fatal.
Campak dikenal sebagai penyakit yang mudah menular, dengan tingkat penularan mencapai 12–18 orang dari satu penderita. Oleh karena itu, orangtua perlu meningkatkan kewaspadaan, terutama saat mengajak anak berkegiatan di luar rumah.
Berikut tujuh langkah protektif dari dr. Ria Yoanita, Sp.A untuk melindungi bayi dan balita dari ancaman campak:
1. Lengkapi imunisasi anak
Vaksin MR/MMR menjadi tameng utama melawan campak. “Anak dengan imunisasi lengkap berisiko lebih rendah tertular, dan jika terinfeksi, gejalanya cenderung ringan tanpa komplikasi serius,” jelas dr. Ria.
2. Hindari keramaian bila belum divaksin
Anak yang belum mendapat vaksinasi sebaiknya tidak diajak ke tempat ramai, kecuali dalam kondisi darurat. Area padat penduduk meningkatkan potensi penularan.
3. Gunakan masker sebagai perlindungan
Meski bayi di bawah 2 tahun tidak disarankan memakai masker, orangtua dan pengasuh wajib mengenakannya saat berada di transportasi umum atau lokasi ramai.
4. Prioritaskan kebersihan tangan
Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau gunakan hand sanitizer. Anggota keluarga yang sering berinteraksi dengan anak juga harus menjaga kebersihan tangan.
5. Tingkatkan daya tahan tubuh
“Penuhi asupan gizi seimbang, pastikan waktu tidur cukup, dan ajak anak beraktivitas fisik sesuai usia,” tambah dr. Ria.
6. Waspadai gejala awal
Jika anak mengalami demam, batuk, pilek, atau ruam kulit, segera periksakan ke dokter dan hindari membawanya ke tempat umum.
7. Optimalkan kondisi rumah
Jaga sirkulasi udara dan hindari paparan asap rokok, karena dapat melemahkan imunitas anak dan memperparah infeksi.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, risiko penularan campak pada anak dapat diminimalisir. Pemerintah juga mengingatkan agar orangtua tidak menunda jadwal imunisasi, mengingat vaksinasi menjadi pertahanan paling efektif melawan penyakit ini.