7 Tips Jitu Atasi Brain Fog dengan Mudah dan Efektif

0 0
Read Time:1 Minute, 15 Second

Jakarta –
Pernahkah Anda tiba-tiba lupa tujuan masuk ke suatu ruangan atau kesulitan mengingat kata yang sebenarnya sudah “nyaris terucap”? Kondisi ini dikenal sebagai kabut otak (brain fog)—kumpulan gejala kognitif seperti pikiran berkabut, konsentrasi menurun, atau proses berpikir yang melambat.

Meski bukan diagnosis medis, kabut otak dialami oleh banyak orang. Data penelitian menunjukkan, sekitar 28% orang dewasa pernah merasakan gejalanya. Dr. Alexander Billioux, ahli medis dari United Healthcare, menjelaskan bahwa kesehatan otak sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik. Artinya, faktor seperti kurang tidur, stres, atau pola makan tidak teratur bisa memicu kabut otak.

Dr. Tharaka, pakar dari *Morning Live*, menambahkan bahwa perubahan hormon (misalnya saat menopause) atau beban pikiran berlebihan juga dapat menjadi pemicu. Berikut empat strategi praktis untuk mengatasinya:

### 1. Bersikap Sabar
Kabut otak bukan tanda kegagalan, melainkan sinyal bahwa tubuh butuh istirahat. Ingatkan diri bahwa ini bersifat sementara. Tak ada salahnya berhenti sejenak, mendelegasikan tugas, atau meminta bantuan saat diperlukan.

### 2. Bangun Rutinitas
Kurangi kelelahan mental dengan menciptakan jadwal harian yang terstruktur. Rutinitas yang jelas—seperti menyiapkan pakaian atau menu sarapan sebelumnya—membantu otak fokus tanpa terbebani keputusan kecil yang berulang.

### 3. Sisipkan Jeda
Aktivitas padat tanpa istirahat membuat otak kelelahan. Sisihkan waktu 5–10 menit di sela kesibukan untuk meregangkan badan, minum air, atau sekadar diam. Jeda singkat ini berfungsi seperti “reset” mental sebelum melanjutkan aktivitas.

### 4. Manfaatkan Pengingat Digital
Hindari mengandalkan ingatan untuk hal-hal rutin. Gunakan kalender digital atau alarm untuk mencatat janji, tagihan, atau daftar belanja. Dengan begitu, pikiran lebih lega dan siap menghadapi prioritas lain.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Kenali Gejala dan Dampak yang Harus Diwaspadai

RSV: Ancaman Tersembunyi bagi Bayi, Khususnya yang Lahir Prematur Respiratory Syncytial Virus (RSV) adalah patogen yang menyerang saluran pernapasan, terutama bagian bawah, dan dapat memicu Infeksi Saluran Pernapasan Bawah (ISPB).…

Kenali Gejala Batuk, Demam, dan Sesak Napas Sejak Dini!

Virus RSV dan Influenza: Mirip Gejalanya, tapi Bukan Penyakit Biasa Virus RSV (Respiratory Syncytial Virus) dan influenza sering dianggap sama karena sama-sama menyerang saluran pernapasan dan menunjukkan gejala serupa. Namun,…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Dapatkan Program Makan Bergizi Gratis Sekarang!

  • By Admin
  • November 4, 2025
  • 0 views
Dapatkan Program Makan Bergizi Gratis Sekarang!

Mampukah Memenuhi Kuota 30% Perempuan di Alat Kelengkapan DPR?

  • By Admin
  • November 4, 2025
  • 0 views
Mampukah Memenuhi Kuota 30% Perempuan di Alat Kelengkapan DPR?

Kuota 30% Perempuan di AKD Bukti Indonesia Lebih Maju dari AS & Eropa

  • By Admin
  • November 4, 2025
  • 0 views
Kuota 30% Perempuan di AKD Bukti Indonesia Lebih Maju dari AS & Eropa

Hyundai Ioniq 5 Diskon Hingga Rp 240 Juta di November 2025 – Hemat Sekarang!

  • By Admin
  • November 4, 2025
  • 0 views
Hyundai Ioniq 5 Diskon Hingga Rp 240 Juta di November 2025 – Hemat Sekarang!

5 Tanda Awal Transmisi CVT Bermasalah yang Harus Diwaspadai!

  • By Admin
  • November 4, 2025
  • 1 views
5 Tanda Awal Transmisi CVT Bermasalah yang Harus Diwaspadai!

Mobil Digital Eksklusif NFT yang Mengubah Game di Dunia Otomotif

  • By Admin
  • November 4, 2025
  • 0 views
Mobil Digital Eksklusif NFT yang Mengubah Game di Dunia Otomotif