Bobibos: Bahan Bakar Nabati dari Jerami yang Siap Guncang Pasar Energi
Limbah jerami yang biasanya dibuang atau dibakar setelah panen padi kini menemukan nilai baru. PT Inti Sinergi Formula meluncurkan Bobibos (*Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos*), sebuah inovasi bahan bakar minyak berbasis nabati yang mengubah jerami menjadi sumber energi ramah lingkungan.
Jerami Dipilih karena Efisiensi Biaya
M. Ikhlas Thamrin, sang founder, menjelaskan bahwa jerami dipilih sebagai bahan baku utama karena ketersediaannya melimpah dan harganya terjangkau. “Dengan biaya produksi rendah, Bobibos bisa menjadi alternatif BBM bersih yang tetap murah bagi masyarakat,” ujarnya.
Sebelum memutuskan jerami, tim riset sempat mengeksplorasi bahan lain seperti tebu, singkong, dan mikroalga. Namun, jerami dinilai paling memenuhi kriteria ekonomis untuk mencapai target harga produksi.
Proses Produksi dan Keunggulan Teknologi
Bobibos dikembangkan melalui lima tahap ekstraksi menggunakan mesin biokimia buatan sendiri. Saat ini, kapasitas produksinya mencapai 300 liter per hari, dengan potensi 3.000 liter bahan bakar per hektare sawah.
Hasil uji laboratorium di Balai Besar Migas LEMIGAS menunjukkan bahwa Bobibos memiliki angka oktan RON 98,1, lebih tinggi dibandingkan bensin standar di pasaran. Ini membuktikan bahwa bahan bakar ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berkualitas tinggi.
Uji Publik dan Rencana Komersialisasi
Uji publik direncanakan berlangsung pada Februari 2026 di Jonggol, sebagai langkah akhir sebelum Bobibos memasuki pasar secara resmi. Jika berhasil, bahan bakar ini akan didistribusikan melalui SPBU dan jaringan BosMini, membuka akses bagi konsumen dan industri untuk beralih ke energi yang lebih berkelanjutan.







