Tantangan Sektor Kesehatan Indonesia di Usia 61 Tahun Hari Kesehatan Nasional
Meski Hari Kesehatan Nasional (HKN) telah mencapai usia ke-61, sektor kesehatan di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan serius. Mulai dari anggaran yang belum ideal, ketimpangan tenaga medis, hingga orientasi layanan yang belum sepenuhnya berfokus pada pencegahan. Berikut rinciannya:
1. Anggaran Kesehatan yang Masih Jauh dari Ideal
– Alokasi belanja kesehatan dalam APBN hanya berkisar 5,2–5,4%, jauh di bawah standar WHO yang menyarankan minimal 15%.
– Fokus anggaran lebih banyak dialokasikan untuk pembelian alat kesehatan, sementara pengembangan SDM kesehatan masih kurang diperhatikan.
– Pencabutan ketentuan minimal anggaran kesehatan dalam UU No. 17 Tahun 2023 memicu kekhawatiran akan penurunan kualitas layanan.
2. Ketidakmerataan Tenaga Kesehatan
– Jakarta kelebihan dokter umum (sekitar 12.000 lebih), sementara banyak daerah kekurangan tenaga medis.
– Sebanyak 400 puskesmas masih tidak memiliki tenaga kesehatan, dan hanya 61% puskesmas serta 74% RSUD yang memenuhi standar.
– Dokter gigi, dokter umum, dan dokter spesialis menjadi profesi yang paling langka di berbagai wilayah.
3. Layanan Kesehatan yang Masih Berfokus pada Pengobatan
– Puskesmas lebih banyak memberikan layanan kuratif (pengobatan) dibandingkan upaya preventif seperti pencegahan penyakit dan promosi kesehatan.
– Perlu perubahan paradigma agar layanan kesehatan lebih mengedepankan edukasi dan pencegahan sejak dini.
4. Upaya Pemerintah dan Harapan Masa Depan
– Pemerintah didorong untuk memperbaiki pemerataan SDM kesehatan dan meningkatkan kualitas fasilitas layanan.
– Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dinilai sebagai langkah positif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
– Target jangka panjang adalah mewujudkan generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045.
5. Pentingnya Pencegahan dan Kesadaran Kesehatan
– Upaya preventif seperti imunisasi dan edukasi gaya hidup sehat harus ditingkatkan untuk mengatasi beban ganda penyakit (menular dan tidak menular).
– Masyarakat perlu lebih peduli terhadap kesehatan fisik dan mental sejak usia dini.
HKN ke-61 menjadi momen penting untuk mengevaluasi kebijakan kesehatan sekaligus mendorong perbaikan akses dan kualitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia.







