
Sikap Memaafkan Pemilik Porsche Jadi Sorotan Positif
Sebuah aksi memaafkan yang ditunjukkan oleh Emmanuel Alvino, pemilik mobil Porsche 718 Cayman, setelah mobilnya ditabrak truk di Karawang, Jawa Barat, Jumat (1/8/2025), menuai pujian dari berbagai kalangan. Tak hanya warganet, para ahli keselamatan berkendara pun memberikan apresiasi atas sikap tersebut.
Etika Berkendara yang Patut Dicontoh
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menyebut tindakan Emmanuel sebagai bentuk tertinggi dari etika berkendara yang seharusnya dimiliki setiap pengendara.
“Level tertinggi seorang pengemudi adalah ketika ia mampu memaafkan orang yang merugikannya dan rela melepas barang kesayangannya yang rusak,” ujar Sony saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/8/2025).
Menurutnya, membangun karakter seperti ini tidak mudah. Dibutuhkan proses panjang karena setiap orang memiliki reaksi emosional yang berbeda, terutama saat menghadapi musibah di jalan raya.
Emosi vs. Empati di Jalan Raya
Sony mengungkapkan, kebanyakan pengemudi cenderung bereaksi emosional ketika kendaraan mereka terkena musibah. “Di jalan, banyak yang sumbu pendek. Begitu mobil kesayangannya tersenggol, langsung marah dan menuntut ganti rugi. Padahal, kejadiannya sudah terjadi, yang penting adalah menyikapinya dengan dewasa,” jelasnya.
Yang membuat Sony terkesan adalah Emmanuel tidak hanya mengendalikan emosinya, tetapi juga menunjukkan empati kepada sopir truk yang menabrak mobilnya. “Mobil sport seperti Porsche biasanya sangat disayang pemiliknya. Tapi dia justru memaafkan, ini langka. Kadang, justru yang hidupnya pas-pasan lebih mudah emosi,” ucapnya.
Harapan untuk Budaya Berkendara yang Lebih Baik
Sony berharap sikap Emmanuel bisa menjadi inspirasi bagi pengendara lain. Bukan hanya dalam menghadapi kecelakaan, tetapi juga dalam mengambil pelajaran dari setiap insiden dan menghindari konflik yang tidak perlu.
“Negara tetangga sudah mulai membangun budaya berkendara yang santun. Masa kita masih ketinggalan?” tandasnya.