Kabar gembira datang dari dunia hiburan! Erika Carlina, aktris dan _influencer_ ternama, baru saja menyambut kelahiran putra pertamanya pada Jumat (1/8/2025). Namun, di balik sukacita menjadi seorang ibu, tantangan emosional seperti _mood swing_ atau perubahan suasana hati yang fluktuatif kerap menghampiri para ibu baru.

Menurut Psikolog Klinis Maharani Galuh Safitri, S.Psi., M.Psi., Psikolog, kondisi ini sangat wajar terjadi. “Perubahan hormon, kelelahan fisik, dan tekanan mental sebagai ibu baru bisa membuat emosi seorang perempuan tidak stabil. Ini bukan tanda kelemahan, melainkan proses adaptasi alami terhadap fase kehidupan yang benar-benar baru,” jelasnya kepada _Kompas.com_, Rabu (6/8/2025).

Untuk membantu para ibu menghadapi masa transisi ini, berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan.

Cara menghadapi mood swing ibu setelah melahirkan

1. Dukungan emosional dari pasangan adalah kunci

Maharani menekankan bahwa peran pasangan sangat vital dalam menjaga kesehatan mental ibu baru. “Dukungan emosional dari pasangan bisa menjadi penyangga mental yang kuat,” ujarnya. Tindakan sederhana seperti menemani menyusui, membantu pekerjaan rumah, atau sekadar memberikan pelukan bisa memberikan rasa aman dan nyaman.

2. Waspadai risiko gangguan psikologis

Dukungan pasangan tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga menjadi benteng terhadap gangguan mental seperti depresi postpartum. “Ini bukan hanya soal membuat ibu merasa tidak sendirian, tapi juga mencegah dampak jangka panjang pada kesehatan mentalnya,” jelas Maharani.

3. Hadir secara fisik dan emosional

Kehadiran pasangan yang konsisten sangat berarti bagi ibu baru. “Pilih untuk tetap mendampingi, tunjukkan dukungan yang sehat, dan berikan pengertian di masa-masa sulit,” kata Maharani. Dukungan ini bisa berupa kehadiran di ruang bersalin atau terlibat langsung dalam perawatan bayi.

4. Berikan validasi emosi

Ibu baru perlu merasa bahwa perasaannya dipahami dan dihargai. “Validasi dan ruang aman untuk mengekspresikan emosi adalah kebutuhan utama,” ujar Maharani. Mengakui bahwa rasa lelah atau sedih yang dirasakan ibu adalah hal yang wajar, tanpa membandingkan dengan pengalaman orang lain, sangatlah penting.

5. Jadilah pendengar yang baik

“Mendengarkan tanpa menghakimi atau memberikan penilaian adalah bentuk dukungan yang sering diabaikan, padahal sangat berpengaruh,” terang Maharani. Ibu baru tidak selalu membutuhkan solusi, melainkan seseorang yang siap mendengarkan keluh kesahnya dengan tulus.

6. Aktif terlibat dalam pengasuhan anak

Keterlibatan pasangan dalam merawat bayi—mulai dari memandikan hingga menidurkan—dapat meringankan beban fisik dan emosional ibu. Meski _mood swing_ pasca-melahirkan tidak bisa dihindari, dukungan dari pasangan dan lingkungan terdekat bisa membuat proses ini lebih mudah dilalui.

Kisah Erika Carlina yang didukung penuh oleh pasangannya menjadi bukti bahwa kehadiran dan empati adalah kunci utama menghadapi tantangan sebagai ibu baru.