
Kendaraan Listrik Semakin Diminati, Pengguna Rasakan Efisiensi Biaya
Perkembangan kendaraan listrik di Indonesia terus menunjukkan tren positif, dengan semakin banyak pengguna yang merasakan manfaatnya dalam keseharian. Salah satunya adalah Jogi Harjudanto, pemilik mobil listrik Chery Omoda E5, yang telah menggunakan kendaraan ramah lingkungan ini sejak awal 2024 untuk aktivitas sehari-hari.

Menurut Jogi, perbedaan signifikan terasa ketika membandingkan mobil listrik dengan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM). “Ada banyak kelebihan, seperti lebih efisien, biaya operasional lebih rendah, dan pajak tahunan yang jauh lebih murah,” ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com.
Meski belum menghitung secara rinci, ia mengakui bahwa pengeluaran untuk pengisian daya jauh lebih hemat dibandingkan dengan biaya bahan bakar bensin. Saat ini, Jogi masih menikmati fasilitas garansi dari produsen, termasuk servis dan perawatan, sehingga biaya bulanan utamanya hanya berasal dari pengisian baterai.

“Kalau dihitung, biaya isi daya per bulan jauh lebih irit ketimbang mobil bensin,” katanya. Selain itu, Jogi juga menekankan bahwa pemilik kendaraan listrik terbebas dari berbagai jenis pajak dan biaya tambahan yang biasanya dikenakan pada kendaraan konvensional.
Salah satu keuntungan yang paling ia sukai adalah biaya pajak tahunan yang sangat terjangkau. “Saya hanya membayar SWDKLLJ sebesar Rp 178.000. Murah, tidak sampai Rp 200.000,” ungkapnya. Biaya lain seperti penerbitan STNK atau pelat nomor khusus juga tidak disebutkan, menunjukkan tidak ada tambahan biaya saat membayar pajak tahunan.

Dukungan Pemerintah untuk Adopsi Kendaraan Listrik
Keringanan pajak dan biaya kepemilikan yang dinikmati Jogi merupakan bagian dari upaya pemerintah mendorong masyarakat beralih ke kendaraan listrik. Melalui berbagai insentif fiskal, diharapkan semakin banyak orang yang tertarik menggunakan transportasi ramah lingkungan.

Dengan efisiensi biaya operasional dan dukungan regulasi, mobil listrik seperti Chery Omoda E5 menjadi pilihan menarik bagi masyarakat perkotaan yang menginginkan solusi transportasi berkelanjutan.