7 Tips Ampuh Kendalikan Emosi demi Pernikahan Harmonis dan Bahagia

0 0
Read Time:2 Minute, 23 Second

Tips Mengelola Emosi demi Hubungan Pernikahan yang Lebih Kuat

Setiap pasangan tentu menginginkan pernikahan yang langgeng dan penuh keharmonisan. Meskipun perbedaan pendapat dan konflik adalah hal yang wajar, kunci utamanya terletak pada kemampuan mengendalikan emosi agar perselisihan tidak berubah menjadi pertengkaran yang merusak.

Konflik dalam rumah tangga sebenarnya bisa menjadi peluang untuk mempererat ikatan, asalkan dikelola dengan bijak. Sebaliknya, amarah yang meledak-ledak justru berpotensi merusak hubungan hingga berujung pada perpisahan.

Lantas, bagaimana cara menjaga emosi tetap stabil demi hubungan yang sehat? Psikolog klinis Divani Aery Lovian, M.Psi., yang berpraktik di NALA Mindspace, TigaGenerasi, dan Arsanara, membagikan strateginya dalam sesi konseling pada Sabtu (9/8/2025).

1. Kenali Pemicu Emosi

Memahami hal-hal yang memicu kemarahan adalah langkah pertama yang krusial. Saat emosi mulai memanas, cobalah mengevaluasi diri untuk mengidentifikasi akar masalahnya.

“Pertanyaannya, apa yang biasanya membuat kita mudah marah? Apakah karena dinamika rumah tangga, persepsi terhadap pasangan, atau justru faktor eksternal seperti tekanan pekerjaan yang terbawa ke dalam hubungan?” ujar Divani.

2. Waspadai Tanda-Tanda Fisik

Setelah mengenali pemicunya, perhatikan tanda-tanda fisik yang muncul saat emosi mulai naik. Misalnya, napas menjadi berat, otot menegang, suara meninggi, atau bahkan tangan yang mengepal.

“Jika kita peka terhadap sinyal-sinyal ini, kita bisa lebih cepat menyadari bahwa kemarahan sedang muncul dan segera mengambil tindakan untuk meredakannya,” jelas Divani.

Pasangan sedang berdiskusi

3. Beri Diri Waktu untuk Tenang

Salah satu teknik psikologi yang efektif adalah mengambil jeda sejenak. “Cobalah berhenti sejenak, tarik napas dalam-dalam, atau bahkan menjauh dari situasi yang memicu emosi untuk sementara waktu,” sarannya.

Dengan begitu, kita bisa menghindari reaksi impulsif seperti membentak atau berkata kasar. “Setelah emosi mereda, barulah kembali untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin,” tambah Divani.

4. Komunikasi yang Jelas dan Santun

Komunikasi asertif adalah kunci untuk menyampaikan perasaan tanpa menyakiti pasangan. “Jangan berharap pasangan bisa membaca pikiran kita. Jika ada kebutuhan atau keinginan, sampaikan secara langsung dengan cara yang baik,” tegas Divani.

Salah satu caranya adalah menggunakan “I” statement, seperti:

  • “Aku merasa tidak nyaman ketika pembicaraanku dipotong. Bisakah kamu mendengarkan dulu sebelum memberi tanggapan?”

Dengan begitu, kita mengungkapkan perasaan tanpa menyalahkan pasangan.

5. Fleksibel dengan Ekspektasi

Memiliki harapan terhadap pasangan adalah hal yang normal, tetapi penting untuk menyadari bahwa setiap orang memiliki cara pandang dan kebiasaan yang berbeda.

“Jika kita terlalu kaku dengan ekspektasi dan berusaha mengontrol hal-hal yang sebenarnya di luar kendali, emosi negatif seperti kemarahan akan lebih mudah muncul,” ungkap Divani.

6. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental

Kondisi tubuh dan pikiran yang sehat turut memengaruhi stabilitas emosi. “Ketika kita cukup istirahat, tidak terlalu stres, dan merasa segar, kita cenderung lebih sabar dalam menghadapi konflik,” jelasnya.

7. Buat Aturan Main Bersama

Kesepakatan antara suami dan istri sejak awal dapat mencegah banyak perselisihan. “Dengan adanya komitmen bersama, kedua belah pihak sudah memiliki pedoman saat menghadapi masalah,” tutup Divani.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, pasangan dapat membangun hubungan yang lebih harmonis dan tahan lama.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

5 Rahasia Hubungan Sehat dengan Teori Secure Attachment Style

Gaya Kelekatan dalam Hubungan: Mengenal *Secure Attachment* dan Manfaatnya Setiap orang memiliki cara unik dalam membentuk ikatan emosional, yang dikenal sebagai *attachment style* atau gaya kelekatan. Pola ini sangat dipengaruhi…

5 Langkah Psikiater Temukan Harapan Saat Hidup Terasa Hampa & Kosong

Merangkul Dinamika Hidup: Menemukan Harapan di Tengah Kekosongan Perasaan hampa dan kehilangan arah seringkali muncul sebagai bagian alami dari perjalanan hidup manusia. Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ, psikiater dari…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Dua Pelaku Penembakan Bos Rental di Tol Tangerang-Merak Dihukum Bayar Restitusi Rp576 Juta

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 0 views
Dua Pelaku Penembakan Bos Rental di Tol Tangerang-Merak Dihukum Bayar Restitusi Rp576 Juta

Kisah Inspiratif Menguasai Bahasa Inggris dari Nol hingga Fasih

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 0 views
Kisah Inspiratif Menguasai Bahasa Inggris dari Nol hingga Fasih

Polri Gandeng Ojol Jadi Mitra Keamanan Jakarta Usai Libatkan Ormas

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 0 views
Polri Gandeng Ojol Jadi Mitra Keamanan Jakarta Usai Libatkan Ormas

5 Langkah Sederhana Jaga Hati Tetap Sehat dan Terhindar dari Kanker

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 0 views
5 Langkah Sederhana Jaga Hati Tetap Sehat dan Terhindar dari Kanker

Respons Menyentuh Soal Isu Jadi Pelatih Timnas Indonesia

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 0 views
Respons Menyentuh Soal Isu Jadi Pelatih Timnas Indonesia

Allegri Bicara Usai Milan Akhirnya Kembali ke Puncak Klasemen Serie A Setelah 2 Tahun

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 0 views
Allegri Bicara Usai Milan Akhirnya Kembali ke Puncak Klasemen Serie A Setelah 2 Tahun