Generasi Z dan Ketidaknyamanan terhadap Ibu Menyusui di Tempat Umum

Meski dikenal sebagai generasi yang berpikiran terbuka, ternyata Generasi Z—mereka yang lahir antara 1997-2012—masih merasa tidak nyaman saat melihat ibu menyusui di ruang publik. Temuan ini terungkap dalam penelitian terbaru Health Collaborative Center (HCC) berjudul *“Persepsi dan Dukungan pada Ibu Menyusui di Tempat Umum”*, yang dilakukan pada 4-5 Agustus 2025.

Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, peneliti utama sekaligus pendiri HCC, mengungkapkan bahwa kelompok usia muda dan berpendidikan tinggi justru cenderung menganggap aktivitas menyusui di tempat umum sebagai hal yang mengganggu secara visual.

Generasi Z Lebih Sensitif terhadap Tampilan Visual

Penelitian ini melibatkan 731 responden dengan komposisi 84% perempuan dan 16% laki-laki. Sebanyak 33% berusia di bawah atau sama dengan 30 tahun, sementara 67% berusia di atas 30 tahun. Mayoritas responden (89%) sudah menikah, dan 60% memiliki pendidikan di bawah SMA/sederajat.

Hasilnya menunjukkan bahwa Generasi Z, yang diwakili oleh responden dalam penelitian ini, cenderung merasa tidak nyaman dengan pemandangan ibu menyusui di tempat umum. “Distribusi responden merata, dan analisis kami mengonfirmasi bahwa anak muda, khususnya Gen Z, memang memiliki kecenderungan ini,” jelas Ray.

Faktor Utama: Ketidaknyamanan Visual

Responden diminta menanggapi berbagai skenario ibu menyusui di lokasi seperti perkantoran, transportasi umum, kafe, dan taman. Dalam semua situasi, payudara ibu yang terlihat saat menyusui menjadi alasan utama ketidaknyamanan.

“Respons dominan menunjukkan bahwa ketidaknyamanan muncul karena aspek visual. Bahkan, sebagian responden menganggap hal ini melanggar norma sosial,” tambah Ray.

Privasi sebagai Pertimbangan Utama Gen Z

Meski tidak diteliti lebih mendalam, HCC menduga bahwa ketidaknyamanan Generasi Z berkaitan dengan pentingnya privasi bagi mereka. “Gen Z sangat menghargai privasi, sehingga mereka mungkin merasa ibu menyusui sebaiknya melakukannya di ruang tertutup,” ujar Ray.

Ironisnya, Generasi Z justru memiliki pemahaman lebih baik tentang pentingnya menyusui dibanding generasi sebelumnya. Namun, nilai privasi yang tinggi membuat mereka cenderung mendorong penggunaan ruang laktasi.

Kendala Praktis: Minimnya Fasilitas Laktasi

Sayangnya, ruang laktasi tidak selalu tersedia di tempat umum. Bunga Pelangi, MKM, peneliti HCC lainnya, menyebutkan bahwa ibu sering kebingungan saat harus menyusui anak di tengah keterbatasan fasilitas.

“Anak yang rewel butuh disusui segera, sementara ruang laktasi tidak selalu ada atau mudah dijangkau,” kata Bunga. Bahkan jika ada, kondisi ruang laktasi terkadang tidak nyaman—terlalu panas atau pengap.

Persepsi Negatif yang Masih Kuat

Data penelitian juga mengungkap bahwa:
– 30% responden tidak nyaman melihat ibu menyusui di tempat umum.
– 29,7% merasa gelisah saat menyaksikannya.
– 50% sangat tidak setuju dengan menyusui tanpa penutup.
– 34,6% menolak aktivitas menyusui di taman atau ruang terbuka.
– 33,8% tidak setuju dengan menyusui di transportasi umum.

Temuan ini menunjukkan bahwa meski kesadaran akan pentingnya ASI meningkat, stigma terhadap ibu menyusui di ruang publik masih kuat di masyarakat.