
Kehadiran Cana Wellness: Jawaban bagi Lelahnya Jiwa Urban
Hidup di tengah gemerlap kota besar seringkali meninggalkan jejak kelelahan yang tak kasatmata. Tekanan pekerjaan, tuntutan sosial, dan ritme kehidupan yang serba cepat memicu kondisi *urban burnout*—kelelahan fisik, emosional, dan mental yang menggerogoti keseimbangan hidup. Menjawab kebutuhan ini, Cana Wellness hadir sebagai ruang pemulihan holistik di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, resmi dibuka pada Jumat (8/8/2025).
Lebih dari sekadar studio kebugaran, Cana Wellness dirancang untuk mereka yang ingin melambat, menarik napas, dan menyentuh kembali harmoni diri. Tempat ini digagas oleh tiga perempuan dengan kisah pribadi tentang pemulihan: Tamara Geraldine, Betty Lauw, dan Vitta Dessy. Mereka sendiri pernah merasakan dampak stres, trauma, bahkan kelelahan psikosomatis akibat gaya hidup modern.
### Dari Rumah Singgah ke Ruang Pemulihan Holistik
Awalnya, Cana Wellness bermula dari rumah pribadi Tamara yang ia sebut Canadyanti 10A. Selama 10 tahun, tempat ini menjadi pelabuhan bagi banyak orang yang terluka secara emosional dan spiritual.
*“Rumah ini awalnya tempat pemulihan jiwa, lalu berkembang menjadi ruang ibadah dan kegiatan yayasan. Ketika semakin banyak orang datang dan pulih, saya memutuskan untuk membukanya sebagai rumah singgah,”* tutur Tamara dalam acara Grand Opening.
Pengalamannya mendalami teologi, sosiologi, dan konseling menguatkan keyakinannya bahwa penyembuhan jiwa dan raga tak bisa dipisahkan. *“Orang yang sembuh secara emosional butuh pemulihan fisik juga,”* tegasnya.
Dengan tagline “Aku yang singgah, mereka yang pulih”, Cana Wellness menekankan pemulihan sebagai proses kolektif—baik bagi pengunjung maupun para pendamping.
### Pendekatan Unik: Menyembuhkan dari Dalam
Berbeda dari pusat kebugaran atau spa konvensional, Cana Wellness menggabungkan teknik penyembuhan Timur (seperti bioenergi dan *somatic healing*) dengan teknologi modern seperti terapi inframerah dan stimulasi otot elektrik.
Kisah Betty Lauw, salah satu pendiri, menjadi salah satu fondasi pendekatan ini. Ia membandingkan pengalaman ibunya yang menjalani pengobatan kanker secara medis dengan ayah mertuanya yang memilih pendekatan holistik.
*“Ibu saya penuh ketakutan, kualitas hidupnya menurun. Sementara ayah mertua lebih tenang dan nyaman meski usianya lebih tua. Perbedaannya ada di *mindset* dan pendekatan hidup,”* jelas Betty.
Ia pun mempelajari bioenergi dan menemukan bahwa banyak keluhan fisik—seperti nyeri otot atau gangguan pencernaan—berakar pada emosi yang terpendam.
### Ruang Aman untuk Emosi yang Terabaikan
Vitta Dessy, pendiri lainnya, menambahkan bahwa budaya kolektif di Indonesia sering membuat orang sulit mengekspresikan emosi. *“Banyak klien tampak baik-baik saja, tapi tubuhnya menyimpan ketegangan akibat trauma masa lalu,”* ujarnya.
Cana Wellness hadir sebagai ruang aman untuk melepaskan beban tersebut. Meski bukan pengganti terapi klinis, tim siap merujuk klien ke psikolog jika diperlukan.
### Layanan Lengkap untuk Pemulihan Menyeluruh
Cana Wellness menawarkan beragam layanan, antara lain:
– Mental Health Consultation
– Bio Energy Therapy
– Metabolism Balancing
– Cana Deep Reset
– Facial Detox
Selain itu, ada program Wellness Counseling & Training untuk pelatihan dan konseling seputar kesehatan holistik.
### Undangan untuk Melambat dan Pulih
*“Di sini, Anda diundang untuk berhenti sejenak, menyesuaikan ulang hidup, dan mengingat kembali diri Anda yang sebenarnya,”* kata Tamara.
Bagi yang lelah oleh derap kehidupan urban, Cana Wellness menjadi tempat untuk memulai pemulihan—bukan hanya bagi tubuh, tapi juga jiwa dan spiritualitas.
*“Saya pernah merasakan sendiri betapa beratnya berjuang sendirian. Kini, melalui Cana Wellness, kami ingin menjadi teman bagi mereka yang butuh tempat untuk bertahan,”* tutup Tamara.
Melalui Cana Wellness, ketiga pendirinya berharap dapat membantu banyak orang menemukan kembali keutuhan diri yang sempat hilang di tengah hiruk-pikuk kota.