
Waspada! Kasus DBD di Indonesia Tembus 79.843, Orang Tua Diminta Jadi Pelopor Pencegahan
Hingga pekan ke-25 tahun ini, Indonesia mencatat lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) sebanyak 79.843 dengan 359 kematian. Angka ini memicu alarm serius, terutama mengingat pada 2024 lalu, total kasus mencapai 257.455 dan 1.461 kematian—menjadikan Indonesia sebagai negara dengan beban DBD tertinggi di kawasan ASEAN.
Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR, menekankan perlunya respons cepat dari masyarakat, khususnya peran aktif orang tua dalam mencegah penyebaran penyakit mematikan ini.
MPR Desak Aksi Cepat Tangani DBD
Lestari menyoroti pentingnya langkah pencegahan dan kesiapan masyarakat menghadapi ancaman DBD. “Pemahaman keluarga saat ada anggota yang terinfeksi menjadi kunci,” ujarnya, seperti dilaporkan Antara, Selasa (12/8/2025). Ia mendorong edukasi masif untuk meningkatkan kewaspadaan.
Musim Hujan dan Ancaman Penyakit Lain
Menurut Aji Muhawarman dari Kemenkes, peningkatan kasus DBD berkaitan erat dengan pola musim hujan. Meski trennya menurun dalam dua bulan terakhir, kewaspadaan tetap harus dijaga. Selain DBD, kasus suspek chikungunya juga melonjak signifikan pada awal 2025, dengan wilayah tertinggi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Banten.
Orang Tua: Garda Terdepan Perlindungan Keluarga
Lestari menegaskan, peran orang tua sangat krusial dalam mencegah penularan DBD. “Pemberdayaan orang tua harus dioptimalkan untuk meningkatkan adaptasi keluarga terhadap ancaman penyakit,” jelasnya. Ia juga menyebut faktor perubahan iklim dan dinamika global turut memengaruhi penyebaran penyakit, sehingga ketahanan masyarakat perlu diperkuat.
Dengan angka kematian yang masih tinggi, kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan keluarga dinilai vital untuk memutus rantai penularan DBD.