Bertentangan dengan Arahan Presiden

0 0
Read Time:1 Minute, 26 Second

KPK Soroti Penyimpangan Pembagian Kuota Haji Tambahan 2024

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyoroti ketidaksesuaian pembagian kuota haji tambahan tahun 2024 dengan tujuan awal Presiden Joko Widodo. Alih-alih memangkas antrean haji reguler, kuota tambahan justru dibagi secara tidak proporsional antara jemaah reguler dan khusus.

Niat Awal vs Realisasi di Lapangan

Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menjelaskan bahwa Presiden Jokowi awalnya meminta tambahan kuota haji sebanyak 20.000 dari Arab Saudi untuk mempercepat antrean jemaah reguler. Namun, dalam pelaksanaannya, kuota tersebut dibagi 50% untuk haji reguler dan 50% untuk haji khusus.

“Ini sudah jauh menyimpang dari niatan awal,” tegas Asep di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (12/8/2025). Menurutnya, seharusnya pembagian mengacu pada UU No. 8 Tahun 2018, di mana kuota reguler mendapat porsi 92% dan khusus hanya 8%.

Kerugian Negara Capai Rp1 Triliun

Sebelumnya, KPK mengungkap dugaan kerugian negara dalam kasus ini melebihi Rp1 triliun. Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyatakan, pihaknya masih memeriksa pihak-pihak terkait sebelum menetapkan tersangka.

“Perhitungan awal menunjukkan kerugian negara lebih dari Rp1 triliun,” ujar Budi pada Senin (11/8/2025). Proses penyidikan masih berlangsung untuk mengumpulkan bukti lebih lanjut.

Kasus Naik ke Tahap Penyidikan

KPK telah meningkatkan status kasus dugaan korupsi kuota haji masa Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dari penyelidikan ke penyidikan. Asep Guntur menyebut, langkah ini diambil setelah ditemukan indikasi tindak pidana korupsi terkait penentuan kuota dan penyelenggaraan haji tahun 2023-2024.

“KPK telah menemukan peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana korupsi,” jelasnya pada Sabtu (9/8/2025). Penyidikan dilakukan dengan menggunakan Pasal 2 Ayat (1) dan/atau Pasal 3 UU Tipikor, yang mengatur kerugian keuangan negara akibat perbuatan melawan hukum.

Sprindik (Surat Perintah Penyidikan) pun telah diterbitkan untuk mengusut tuntas kasus ini.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Solusi Cerdas Berbasis Bukti untuk Masa Depan Lebih Baik

Pemerintahan Berbasis Bukti: Visi Prabowo Subianto untuk Indonesia yang Lebih Transparan Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya pemerintahan yang berbasis bukti, di mana setiap kebijakan dan kinerja harus dapat diukur, diverifikasi,…

Prabowo Tersenyum di Hadapan Gunungan Uang Triliunan Hasil Korupsi yang Disita Negara

Presiden RI Prabowo Subianto hadir secara langsung dalam proses penyerahan dana hasil sitaan kasus korupsi ekspor minyak sawit mentah (*crude palm oil*/CPO) senilai Rp13 triliun. Acara tersebut berlangsung di Kompleks…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

7 Rahasia Introvert Membangun Hubungan Sosial Sehat & Berkualitas

  • By Admin
  • October 21, 2025
  • 0 views
7 Rahasia Introvert Membangun Hubungan Sosial Sehat & Berkualitas

Mengapa Ada Orang yang Nekat Nirempati?

  • By Admin
  • October 21, 2025
  • 0 views
Mengapa Ada Orang yang Nekat Nirempati?

5 Jenis Konten Instagram yang Picu Rasa Tidak Puas pada Tubuh Remaja

  • By Admin
  • October 21, 2025
  • 0 views
5 Jenis Konten Instagram yang Picu Rasa Tidak Puas pada Tubuh Remaja

Gigi Ompong Ternyata Bisa Jadi Tanda Awal Masalah Kesehatan Serius!

  • By Admin
  • October 21, 2025
  • 0 views
Gigi Ompong Ternyata Bisa Jadi Tanda Awal Masalah Kesehatan Serius!

5 Kesalahan Fatal Detailing Jok Fabric yang Bikin Rusak – Hindari Sekarang!

  • By Admin
  • October 21, 2025
  • 4 views
5 Kesalahan Fatal Detailing Jok Fabric yang Bikin Rusak – Hindari Sekarang!

Tanpa Gesek Nomor Rangka & Mesin, Lebih Praktis!

  • By Admin
  • October 21, 2025
  • 1 views
Tanpa Gesek Nomor Rangka & Mesin, Lebih Praktis!