
Mengapa Sulit Melepas Barang Lama? Ini Penjelasan Psikolog
Pernahkah Anda merasa berat membuang barang lama meskipun sudah rusak, tidak terpakai, atau bahkan sudah ada penggantinya? Ternyata, kebiasaan menyimpan barang bekas bukan sekadar soal kepraktisan, melainkan dipengaruhi oleh faktor psikologis dan lingkungan. Menurut Shierlen Octavia, M.Psi., psikolog klinis dari Personal Growth, dua aspek ini menjadi kunci mengapa seseorang cenderung menimbun barang.
Faktor Penyebab Suka Menyimpan Barang Lama
Faktor Psikologis
Memori yang Melekat pada Barang
Barang lama sering kali menyimpan kenangan spesial, seperti hadiah dari orang terkasih atau momen berharga di masa lalu. “Misalnya, barang ini mengingatkannya pada almarhum ayah, kenangan semasa sekolah, atau perjalanan yang tak terlupakan,” jelas Shierlen saat berbincang dengan Kompas.com (13/8/2025). Ikatan emosional inilah yang membuat seseorang enggan melepaskan barang tersebut, sekalipun sudah tidak fungsional.
Rasa Aman
Bagi sebagian orang, menyimpan barang lama memberikan rasa nyaman karena khawatir barang serupa sulit ditemukan di masa depan. Ketakutan akan kelangkaan atau barang yang sudah tidak diproduksi lagi menjadi alasan kuat untuk terus menyimpannya.
Faktor Lingkungan
Kebiasaan Keluarga
Lingkungan keluarga turut memengaruhi kebiasaan menimbun barang. Jika orang tua atau anggota keluarga lain memiliki kecenderungan menyimpan barang bekas, anak-anak mungkin meniru perilaku tersebut tanpa disadari.
Pernah Hidup dalam Kekurangan
Pengalaman hidup serba pas-pasan juga bisa memicu kebiasaan ini. “Mereka khawatir membuang barang karena takut suatu saat akan membutuhkannya lagi,” ujar Shierlen. Trauma akan kekurangan membuat seseorang cenderung berjaga-jaga dengan menyimpan barang lebih lama.
Alasan Orang Tidak Mau Membuang Barang Lama
Shierlen menjelaskan, selain alasan emosional, orang enggan membuang barang lama karena merasa barang tersebut masih layak, memiliki nilai sentimental, atau sebagai cadangan. “Misalnya, jika barang yang sekarang rusak, kita masih punya penggantinya. Ini memberi rasa aman,” tambahnya.
Barang Lama yang Sebaiknya Dibuang
Berikut beberapa jenis barang yang bisa dipertimbangkan untuk dibuang, dijual, atau disumbangkan, menurut Psychology Today:
1. Barang Elektronik
Ponsel atau laptop lama sering dianggap sebagai saksi perjalanan hidup, seperti hadiah spesial atau alat mengerjakan skripsi. Namun, jika sudah tidak digunakan dan hanya menumpuk debu, lebih baik disingkirkan. Pengecualian bisa diberikan untuk barang elektronik terakhir yang masih relevan, bukan yang sudah sangat kuno seperti MP3 player era 1990-an.
2. Hadiah yang Tidak Diinginkan
Jika menerima hadiah yang tidak sesuai selera, jangan ragu untuk memberikannya kepada orang lain atau menjualnya. Perasaan “tidak enak” sebenarnya bisa diatasi dengan memastikan barang tersebut bermanfaat bagi orang lain.
3. Barang dengan Jumlah Berlebih
Memiliki beberapa barang sejenis, seperti kalkulator atau tumbler, hanya akan memenuhi ruangan tanpa manfaat nyata. Evaluasi kembali kebutuhan Anda dan pertimbangkan untuk menyisihkan sebagian dengan cara dijual atau disumbangkan.