
Kebangkitan Harry Maguire: Dari Bahan Olok-olok Menjadi Pilar Man United
Tak mudah bagi Harry Maguire untuk bangkit dari masa-masa kelam dalam kariernya. Bek tengah Manchester United itu pernah menjadi sasaran cibiran di media sosial, di mana setiap kesalahannya dibesar-besarkan hanya untuk konten viral. Namun, di bawah asuhan Ruben Amorim, ia kini menjelma sebagai salah satu pilar penting di skuad Setan Merah.
Dari Ambang Kepergian Menuju Kontrak Baru
Siapa sangka, pemain yang nyaris dijual ke West Ham United pada 2023 ini justru sedang dalam proses negosiasi perpanjangan kontrak. Maguire, yang sebelumnya dianggap sebagai beban, kini justru menjadi salah satu dari enam pemain kunci di ruang ganti bersama Bruno Fernandes dan Noussair Mazraoui. Kontraknya saat ini masih berlaku hingga 2026, tetapi kabar terbaru menyebutkan ia berpeluang mendapatkan kesepakatan baru.
Momen Terberat: Ketika Media Sosial Menjadi Musuh
Dalam podcast *Rio Presents* bersama Rio Ferdinand, Maguire berbagi pengalaman pahitnya saat menjadi bulan-bulanan netizen. “Enam bulan terburuk dalam karier saya adalah ketika semua yang saya lakukan selalu salah di mata publik,” ujarnya. Ia mengungkapkan betapa frustrasinya melihat setiap kesalahan kecil di lapangan dijadikan konten untuk mendulang likes dan engagement.
“Saya bisa menerima kritik dari rekan atau mantan pemain, tetapi ini sudah melampaui batas. Semua hanya demi klik dan follower,” tegasnya.
Tekanan Tak Hanya untuk Pemain, Tapi Juga Keluarga
Maguire mengakui bahwa dampak terberat justru dirasakan oleh keluarganya. “Mereka yang lebih sering melihat komentar-komentar negatif itu. Ibu, ayah, atau saudara sayalah yang lebih tersakiti,” ungkapnya.
Ia pun berpesan kepada rekan-rekan sesama pemain untuk sebisa mungkin mengabaikan gangguan di dunia maya. “Media sosial memang sulit. Pujian bisa berubah menjadi hinaan dalam hitungan bulan. Kuncinya adalah fokus pada permainan dan tidak terpengaruh oleh hal-hal di luar lapangan.”
Kini, dengan performa yang terus membaik, Maguire membuktikan bahwa ketahanan mentalnya mampu mengubah narasi buruk menjadi cerita kebangkitan yang inspiratif.