
Asam Lambung Naik Bisa Picu Komplikasi Serius, Ini Penjelasan Pakar
Penyakit refluks asam lambung atau GERD tidak hanya menimbulkan sensasi panas di dada (heartburn), tetapi juga berpotensi menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius jika tidak ditangani dengan tepat. Prof. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, pakar kesehatan saluran cerna, mengingatkan bahwa paparan asam lambung yang terus-menerus dapat merusak kerongkongan dan memicu masalah lebih lanjut.
“Dinding esofagus yang sering terpapar asam lambung bisa mengalami iritasi dan berubah struktur, suatu kondisi yang disebut *Barrett’s esophagus*,” jelas Prof. Ari dalam acara edukasi media di Jakarta (14/8/2025). Jika dibiarkan, peradangan kronis ini dapat berkembang menjadi kanker esofagus.
Tak hanya di kerongkongan, naiknya asam lambung juga bisa memengaruhi organ lain, seperti saluran pernapasan, yang berpotensi menyebabkan batuk kronis, kekambuhan asma, atau bahkan kehilangan suara. Pada kasus parah, iritasi esofagus bisa menyebabkan muntah darah. “GERD tidak boleh dianggap sepele karena dampaknya bisa meluas ke berbagai organ,” tegasnya.
Diagnosis dan Terapi untuk GERD
Untuk memastikan diagnosis GERD, beberapa pemeriksaan dapat dilakukan, mulai dari pemantauan kadar pH selama 24 jam hingga prosedur endoskopi untuk memeriksa kondisi kerongkongan. “Endoskopi membantu melihat apakah ada luka atau kerusakan di esofagus,” ujar Prof. Ari.
Pengobatan utama GERD melibatkan pemberian obat penghambat pompa proton (PPI) yang mengurangi produksi asam lambung. Namun, pada beberapa pasien, obat ini lama-kelamaan kurang efektif. Kini, tersedia obat golongan baru bernama PCAB (*potassium-competitive acid blocker*) yang bekerja dengan menghambat enzim pemicu produksi asam.
Menurut Prof. Ari, PCAB memiliki keunggulan dibanding PPI, seperti efek lebih cepat dan durasi kerja lebih lama. “Dengan kerja yang lebih cepat, pasien akan merasa lebih nyaman,” jelasnya. Selain itu, PCAB tidak bergantung pada waktu makan, sehingga bisa dikonsumsi kapan saja tanpa harus menunggu sebelum makan.
Selain obat, pasien GERD juga disarankan untuk mengubah pola hidup, seperti mengurangi makanan berlemak, tinggi garam, serta menghindari alkohol, rokok, dan kafein yang dapat melemahkan katup lambung.