
Suzuki Fronx dan Chery Tiggo Cross CSH Hybrid saling berhadapan di segmen kendaraan hybrid dengan kapasitas mesin 1.500 cc. Keduanya menawarkan teknologi ramah lingkungan, namun dengan karakteristik performa yang berbeda. Kehadiran Fronx telah memperkuat lini hybrid Suzuki, sementara Tiggo Cross CSH Hybrid muncul sebagai pesaing serius dengan spesifikasi menggiurkan.
Persaingan Ketat di Segmen LSUV Hybrid
Kelas Low Sport Utility Vehicle (LSUV) semakin ramai dengan kehadiran dua model ini. Suzuki Fronx langsung menjadi andalan di segmennya, sementara Chery Tiggo Cross CSH Hybrid menawarkan harga yang bersaing ketat dengan varian tertinggi Fronx, yaitu SGX. Keduanya tidak hanya bersaing di segmen, tetapi juga dalam hal fitur, teknologi hybrid, dan kapasitas mesin.
Perbandingan Performa Mesin
Meski sama-sama mengusung mesin 1.500 cc, tenaga dan torsi yang dihasilkan keduanya cukup berbeda.
Suzuki Fronx SGX
Mengandalkan mesin K15C dengan teknologi SHVS, Fronx SGX menghasilkan tenaga 100,6 Tk dan torsi 135 Nm pada 4.400 rpm. Tenaga ini disalurkan melalui transmisi otomatis 6 percepatan ke penggerak roda depan. Dalam pengujian, akselerasi dari titik diam hingga 100 km/jam terasa cukup responsif.

Chery Tiggo Cross CSH Hybrid
Di sisi lain, Tiggo Cross CSH Hybrid mengklaim tenaga lebih besar, yakni 201 Tk, dengan torsi mencapai 310 Nm. Sistem transmisinya menggunakan Dedicated Hybrid Transmission (DHT) yang dijamin lebih halus dan responsif. Kombinasi ini membuat akselerasi dari putaran bawah terasa lebih mudah.

Kesimpulan
Dari segi performa, Tiggo Cross CSH Hybrid unggul dalam hal tenaga dan torsi dibandingkan Fronx SGX. Namun, pilihan terbaik tetap bergantung pada preferensi konsumen, mengingat faktor lain seperti desain, fitur, efisiensi bahan bakar, dan biaya kepemilikan juga turut berpengaruh.
