Demam Tinggi? Ketahui Kapan Harus Minum Obat Penurun Panas!

0 0
Read Time:1 Minute, 22 Second

Demam Hari Pertama? Jangan Buru-buru Minum Obat, Ini Penjelasan Dokter

Saat suhu tubuh mulai naik, banyak orang langsung mencari obat penurun demam untuk meredakan gejala. Namun, tahukah Anda bahwa langkah pertama yang disarankan bukanlah mengonsumsi obat?

Menurut dr. Gia Pratama dalam konferensi pers bertajuk “#BeUnstoppable 50 Years Stories for Indonesia” di Jakarta (9/8/2025), demam sebenarnya adalah mekanisme alami tubuh melawan infeksi. “Kalau demam baru hari pertama, jangan langsung minum obat. Kompres dulu dan perbanyak minum air putih,” ujarnya.

Demam: Pertanda Tubuh Sedang “Berperang”

Demam terjadi ketika bakteri atau virus berhasil masuk ke aliran darah, memicu sel darah putih (leukosit) untuk melawannya. Gia memberikan analogi sederhana: seperti saat kita haus tetapi galon air kosong, sementara hujan menghalangi kita membeli air. Solusinya? Merebus air keran untuk membunuh kuman.

“Tubuh kita bekerja serupa. Jika kulit tak mampu menghalangi bakteri, suhu tubuh akan naik sebagai pertahanan. Jadi, di hari pertama demam, cukup kompres dan banyak minum air,” jelasnya.

Kapan Harus Minum Obat?

Jika demam bertahan lebih dari tiga hari, baru disarankan mengonsumsi obat pereda panas. Bila perlu, konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Manusia dan Dunia Mikroba

Gia juga mengingatkan bahwa manusia hidup berdampingan dengan mikroba setiap hari. “Bakteri, virus, dan jamur ada di mana-mana—di tangan, pakaian, bahkan meja. Mereka terus berusaha masuk ke tubuh kita,” katanya.

Untungnya, tubuh memiliki perlindungan alami seperti leukosit dan lapisan kulit. Namun, saat kulit terluka, “benteng” ini bisa tembus, memicu demam sebagai respons pertahanan. “Luka membuka jalan bagi mikroba. Demam adalah cara tubuh melawan,” pungkas Gia.

Baca juga:
– Keramas Saat Demam, Aman atau Berbahaya? Ini Penjelasan Medisnya
– Tumbuh Gigi Sebabkan Anak Demam, Mitos atau Fakta?

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Tanda Kepribadian atau Gangguan Psikologis yang Perlu Diwaspadai?

Menunjukkan kebanggaan diri lewat *flexing* bisa terlihat normal, tapi hati-hati jika sudah kelewatan. Psikolog Klinis Maria Fionna Callista mengungkapkan, selama masih terkendali, *flexing* adalah hal yang manusiawi. Namun, ketika berubah…

10 Tanda Micro Cheating pada Pasangan yang Sering Terabaikan, Waspadai!

Perselingkuhan Tak Selalu Fisik: Waspadai 10 Tanda Micro Cheating yang Merusak Hubungan Tidak semua perselingkuhan melibatkan kontak fisik. Terkadang, tindakan-tindakan kecil yang tampak biasa justru menjadi awal dari pelanggaran komitmen.…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Tanda Kepribadian atau Gangguan Psikologis yang Perlu Diwaspadai?

  • By Admin
  • September 6, 2025
  • 0 views
Tanda Kepribadian atau Gangguan Psikologis yang Perlu Diwaspadai?

10 Tanda Micro Cheating pada Pasangan yang Sering Terabaikan, Waspadai!

  • By Admin
  • September 6, 2025
  • 0 views
10 Tanda Micro Cheating pada Pasangan yang Sering Terabaikan, Waspadai!

Mana yang Lebih Efektif Turunkan Berat Badan? Ini Kata Ahli!

  • By Admin
  • September 6, 2025
  • 1 views
Mana yang Lebih Efektif Turunkan Berat Badan? Ini Kata Ahli!

Nasib Adies Kadier Pasca-Dinonaktifkan: Bahlil Tegaskan Tak Ada Hak yang Diterima

  • By Admin
  • September 6, 2025
  • 2 views
Nasib Adies Kadier Pasca-Dinonaktifkan: Bahlil Tegaskan Tak Ada Hak yang Diterima

Hindari Kerumunan, Turunlah di Stasiun KRL Alternatif Ini!

  • By Admin
  • September 6, 2025
  • 0 views
Hindari Kerumunan, Turunlah di Stasiun KRL Alternatif Ini!

SBY Serukan Peningkatan Dialog Pemerintah Pasca Demo, Ini Pesannya!

  • By Admin
  • September 6, 2025
  • 2 views
SBY Serukan Peningkatan Dialog Pemerintah Pasca Demo, Ini Pesannya!