Ahli Ungkap Rahasia Jepang & Singapura Turunkan Obesitas, Bisakah Indonesia Tiru?

0 0
Read Time:2 Minute, 35 Second

Kasus obesitas terus melonjak di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Namun, dua negara Asia—Jepang dan Singapura—berhasil mencatat penurunan angka obesitas secara konsisten. Menurut dr. Erwin Christianto, Sp.GK, M.Gizi, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PP PDGKI), kedua negara ini menerapkan strategi berbeda namun sama-sama efektif dalam mendorong perubahan gaya hidup masyarakat.

“Di Asia, hanya Jepang dan Singapura yang berhasil menurunkan tingkat obesitas. Sementara Indonesia, seperti banyak negara lain, masih menghadapi tantangan besar,” ungkap dr. Erwin dalam diskusi media bersama Novo Nordisk di Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2025).

Rahasia Singapura menurunkan angka obesitas

Ilustrasi Singapura. Jepang dan Singapura termasuk negara yang bisa menekan angka obesitas, berbeda dengan Indonesia. Apa rahasianya? Simak penjelasan pakar berikut.
Ilustrasi Singapura. Jepang dan Singapura termasuk negara yang bisa menekan angka obesitas, berbeda dengan Indonesia. Apa rahasianya? Simak penjelasan pakar berikut.

Salah satu faktor keberhasilan Singapura adalah pembiasaan gaya hidup aktif sejak dini. “Anak-anak di Singapura sudah dibiasakan berjalan kaki sejak sekolah. Bahkan, mereka tidak memiliki layanan ojek, sehingga masyarakat terpacu untuk berjalan kaki meski transportasi umum seperti MRT tersedia,” jelas dr. Erwin.

Kebijakan ini membuat aktivitas fisik menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian warga Singapura. “Kuncinya adalah konsistensi dan kedisiplinan. Di Indonesia, tantangannya lebih kompleks karena keragaman budaya dari Sabang hingga Merauke,” tambahnya.

(Kiri ke kanan) Direktur Klinis, Medis dan Regulasi Novo Nordisk Indonesia, dr. Riyanny Meisha Tarliman dan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PP PDGKI), dr. Erwin Christianto, Sp.GK, M.Gizi dalam diskusi media di Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2025).
(Kiri ke kanan) Direktur Klinis, Medis dan Regulasi Novo Nordisk Indonesia, dr. Riyanny Meisha Tarliman dan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PP PDGKI), dr. Erwin Christianto, Sp.GK, M.Gizi dalam diskusi media di Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2025).

Keberhasilan Singapura, menurut dr. Erwin, bukan berasal dari program sesaat, melainkan kebijakan jangka panjang yang terstruktur. Sementara itu, Indonesia menghadapi tantangan berbeda karena keragaman budaya dan geografis. “Program yang berhasil di satu daerah belum tentu cocok di daerah lain. Karena itu, diperlukan aturan nasional yang seragam untuk menekan obesitas,” tegasnya.

Rahasia Jepang menurunkan angka obesitas

Jepang dan Singapura termasuk negara yang bisa menekan angka obesitas, berbeda dengan Indonesia. Apa rahasianya? Simak penjelasan pakar berikut.
Jepang dan Singapura termasuk negara yang bisa menekan angka obesitas, berbeda dengan Indonesia. Apa rahasianya? Simak penjelasan pakar berikut.

Jepang juga menjadi contoh sukses dalam memerangi obesitas. Menurut dr. Maya Surjadjaja, Sp.GK, M.Gizi, Dokter Spesialis Gizi Klinik di RS TNI AL Dr. Mintohardjo, kunci utamanya terletak pada filosofi hidup *mindful*, termasuk dalam pola makan.

“Masyarakat Jepang menerapkan prinsip *Hara Hachi Bu*, yaitu makan hingga 80% kenyang. Mereka tidak memaksakan diri untuk makan sampai kekenyangan,” ujar dr. Maya. Kebiasaan ini sudah tertanam sejak lama dan menjadi bagian dari budaya.

Ilustrasi makanan Jepang. Jepang dan Singapura termasuk negara yang bisa menekan angka obesitas, berbeda dengan Indonesia. Apa rahasianya? Simak penjelasan pakar berikut.
Ilustrasi makanan Jepang. Jepang dan Singapura termasuk negara yang bisa menekan angka obesitas, berbeda dengan Indonesia. Apa rahasianya? Simak penjelasan pakar berikut.

Hal ini berbeda dengan budaya Indonesia yang mendorong menghabiskan makanan. “Di Indonesia, anak-anak diajarkan untuk menghabiskan makanan sebagai bentuk penghargaan kepada orangtua. Ini berkaitan dengan sejarah bangsa yang pernah mengalami kesulitan pangan,” jelasnya.

Perbedaan persepsi tentang tubuh juga berpengaruh. “Di Jepang, anak gemuk dianggap kurang sehat, sementara di Indonesia justru dianggap lucu,” tambah dr. Maya.

Butuh waktu untuk ubah pola pikir masyarakat Indonesia

Mengubah pola pikir masyarakat bukan perkara mudah. “Butuh waktu puluhan tahun untuk menghilangkan stigma yang sudah mengakar,” kata dr. Maya. Namun, baik dr. Maya maupun dr. Erwin sepakat bahwa dengan kebijakan konsisten, edukasi, dan perubahan gaya hidup, Indonesia dapat mencontoh kesuksesan Jepang dan Singapura dalam menekan obesitas.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Tanda Kepribadian atau Gangguan Psikologis yang Perlu Diwaspadai?

Menunjukkan kebanggaan diri lewat *flexing* bisa terlihat normal, tapi hati-hati jika sudah kelewatan. Psikolog Klinis Maria Fionna Callista mengungkapkan, selama masih terkendali, *flexing* adalah hal yang manusiawi. Namun, ketika berubah…

10 Tanda Micro Cheating pada Pasangan yang Sering Terabaikan, Waspadai!

Perselingkuhan Tak Selalu Fisik: Waspadai 10 Tanda Micro Cheating yang Merusak Hubungan Tidak semua perselingkuhan melibatkan kontak fisik. Terkadang, tindakan-tindakan kecil yang tampak biasa justru menjadi awal dari pelanggaran komitmen.…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Tanda Kepribadian atau Gangguan Psikologis yang Perlu Diwaspadai?

  • By Admin
  • September 6, 2025
  • 0 views
Tanda Kepribadian atau Gangguan Psikologis yang Perlu Diwaspadai?

10 Tanda Micro Cheating pada Pasangan yang Sering Terabaikan, Waspadai!

  • By Admin
  • September 6, 2025
  • 0 views
10 Tanda Micro Cheating pada Pasangan yang Sering Terabaikan, Waspadai!

Mana yang Lebih Efektif Turunkan Berat Badan? Ini Kata Ahli!

  • By Admin
  • September 6, 2025
  • 1 views
Mana yang Lebih Efektif Turunkan Berat Badan? Ini Kata Ahli!

Nasib Adies Kadier Pasca-Dinonaktifkan: Bahlil Tegaskan Tak Ada Hak yang Diterima

  • By Admin
  • September 6, 2025
  • 2 views
Nasib Adies Kadier Pasca-Dinonaktifkan: Bahlil Tegaskan Tak Ada Hak yang Diterima

Hindari Kerumunan, Turunlah di Stasiun KRL Alternatif Ini!

  • By Admin
  • September 6, 2025
  • 0 views
Hindari Kerumunan, Turunlah di Stasiun KRL Alternatif Ini!

SBY Serukan Peningkatan Dialog Pemerintah Pasca Demo, Ini Pesannya!

  • By Admin
  • September 6, 2025
  • 2 views
SBY Serukan Peningkatan Dialog Pemerintah Pasca Demo, Ini Pesannya!