
Kunyit, si rempah emas yang biasa menghiasi masakan, kini semakin menunjukkan taringnya di dunia kesehatan. Berdasarkan laporan *Eating Well* (24/6/2025), penelitian terbaru mengungkap bahwa kunyit tidak hanya efektif sebagai antiradang, tetapi juga memiliki potensi medis yang lebih luas.
Sebuah studi komprehensif dalam *Frontiers in Pharmacology* mengonfirmasi beragam manfaat kunyit, mulai dari menstabilkan tekanan darah, memperbaiki kadar kolesterol, hingga meningkatkan fungsi otak pada lansia.
Kurkumin: Senyawa Ajaib dalam Kunyit
Popularitas kunyit melonjak dalam dua dekade terakhir, terutama di AS. Kurkumin, komponen aktif utamanya, menjadi sorotan ilmuwan karena diyakini memiliki efek terapeutik yang kuat.
Kini, kunyit hadir dalam berbagai bentuk—mulai dari teh, kapsul suplemen, hingga minuman kesehatan—dan menjadi salah satu produk herbal terlaris. Namun, para ahli mengingatkan bahwa masih diperlukan penelitian lebih mendalam untuk memastikan klaim-klaim kesehatannya.
Metode Penelitian yang Ketat
Untuk menguji validitas manfaat kunyit, para peneliti melakukan *umbrella review*—analisis besar yang mengumpulkan data dari berbagai meta-analisis dan studi sistematis. Dari 1.628 publikasi, dipilih 25 penelitian berkualitas tinggi dari berbagai negara, termasuk Iran, China, Australia, Singapura, dan India.
Studi-studi ini menggunakan dosis kurkumin yang bervariasi, mulai dari 50 mg hingga 6.000 mg, dengan durasi konsumsi antara satu hari hingga satu tahun. Sebagian membandingkan efek kunyit dengan plasebo, sementara lainnya mengujinya terhadap pengobatan standar.
Manfaat Kunyit yang Terbukti Secara Ilmiah
Analisis tersebut mengungkap sejumlah manfaat signifikan dari konsumsi kurkumin:
1. Mengurangi Peradangan
Kurkumin terbukti menurunkan kadar protein C-reaktif (CRP) dan TNF-alfa—dua penanda inflamasi yang sering ditemukan pada penderita artritis reumatoid dan PCOS. Selain itu, senyawa ini juga meningkatkan kadar antioksidan tubuh.
2. Membantu Pengelolaan Diabetes Tipe 2 dan PCOS
Kunyit menunjukkan efek positif dalam memperbaiki parameter metabolik dan inflamasi pada penderita diabetes tipe 2 dan PCOS, menjadikannya pelengkap yang potensial untuk terapi medis konvensional.
3. Menurunkan Tekanan Darah
Suplemen kunyit membantu menurunkan tekanan darah sistolik sekitar 2 mmHg dan diastolik kurang dari 1 mmHg. Namun, efek ini tidak signifikan pada pasien dengan gangguan hati.
4. Memperbaiki Profil Kolesterol
Kurkumin berhasil mengurangi kadar kolesterol total, trigliserida, dan LDL (kolesterol jahat), serta sedikit meningkatkan HDL (kolesterol baik). Namun, efeknya kurang terlihat pada penderita diabetes tipe 2.
5. Meningkatkan Fungsi Otak
Kurkumin membantu mengurangi gejala kecemasan dan depresi, sekaligus meningkatkan kadar BDNF—protein penting untuk kesehatan otak. Pada lansia tanpa demensia, kunyit dikaitkan dengan peningkatan kognitif, meski hasilnya beragam pada penderita Alzheimer.
6. Meredakan Nyeri Haid dan PMS
Studi menunjukkan bahwa kunyit efektif mengurangi nyeri menstruasi dan gejala PMS, baik secara fisik maupun emosional, terutama pada wanita dengan dismenore primer.
Kini, kunyit bisa dikonsumsi dalam berbagai bentuk—dari campuran masakan, teh, smoothie, hingga suplemen (setelah konsultasi dokter). Bagi yang mengalami nyeri sendi, PCOS, atau ingin menjaga kesehatan mental, kunyit bisa menjadi pilihan alami yang menjanjikan.
Efek Samping dan Keterbatasan Penelitian
Meski umumnya aman, beberapa partisipan melaporkan gangguan pencernaan seperti kembung, mual, diare, sakit perut, dan sembelit. Selain itu, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti variasi metode, kualitas studi yang tidak merata, dan kurangnya registrasi protokol penelitian.
Para peneliti menekankan pentingnya studi lanjutan dengan desain lebih ketat untuk memperkuat temuan ini.