Stres dan Kurang Tidur Picu Obesitas? Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan Ini!

0 0
Read Time:1 Minute, 48 Second

Obesitas Tidak Hanya Soal Makan dan Olahraga: Peran Tidur dan Stres yang Sering Terabaikan

Selama ini, obesitas kerap dikaitkan dengan pola makan berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik. Namun, ada dua faktor lain yang tak kalah krusial: kualitas tidur dan tingkat stres. Menurut dr. Erwin Christianto, Sp.GK, M.Gizi, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PP PDGKI), kedua hal ini dapat mengganggu keseimbangan hormon, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kegemukan.

Kurang Tidur dan Stres: Pemicu Tersembunyi Obesitas

Tidur Cukup, Hormon Lebih Seimbang

(Kiri ke kanan) Direktur Klinis, Medis dan Regulasi Novo Nordisk Indonesia, dr. Riyanny Meisha Tarliman dan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PP PDGKI), dr. Erwin Christianto, Sp.GK, M.Gizi dalam diskusi media di Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2025).

Dr. Erwin menjelaskan bahwa banyak hormon dalam tubuh bekerja optimal saat malam hari ketika seseorang tidur dengan cukup. Pada fase ini, tubuh melakukan proses pemulihan, termasuk mengatur metabolisme. “Hormon-hormon tertentu bekerja lebih efektif saat tidur cukup,” ujarnya dalam diskusi media bersama Novo Nordisk di Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2025).

Salah satunya adalah hormon kortisol, yang seharusnya berada pada level rendah di malam hari agar tubuh dapat beristirahat dan memperbaiki diri.

Kurang Tidur Picu Lonjakan Kortisol

Tak hanya pola makan, kurang tidur dan stres juga bisa memicu obesitas. Ketahui bagaimana hormon bekerja saat tidur dan dampaknya bagi tubuh.

Ketika seseorang kurang tidur, kadar kortisol tidak turun sebagaimana seharusnya. “Jika terus dibiarkan, hormon ini akan tetap tinggi,” jelas Erwin. Kortisol yang tinggi dalam jangka panjang dapat mengganggu metabolisme, memicu penumpukan lemak, dan meningkatkan nafsu makan—faktor-faktor yang berkontribusi pada kenaikan berat badan.

Stres Mengacaukan Hormon Tidur

Tak hanya pola makan, kurang tidur dan stres juga bisa memicu obesitas. Ketahui bagaimana hormon bekerja saat tidur dan dampaknya bagi tubuh.

Stres juga berdampak pada produksi melatonin, hormon yang merangsang rasa kantuk. “Saat stres melanda, melatonin sulit meningkat, sehingga tubuh kesulitan untuk beristirahat,” papar Erwin. Akibatnya, terbentuk siklus negatif: kurang tidur menyebabkan ketidakseimbangan hormon, metabolisme terganggu, dan tubuh cenderung menyimpan lebih banyak lemak.

Disiplin Tidur dan Manajemen Stres Kunci Pencegahan

Tak hanya pola makan, kurang tidur dan stres juga bisa memicu obesitas. Ketahui bagaimana hormon bekerja saat tidur dan dampaknya bagi tubuh.

Untuk memutus lingkaran setan ini, Erwin menyarankan disiplin dalam mengatur waktu tidur. “Tidur bukan sekadar durasi, tapi juga konsistensi,” tegasnya. Ia menekankan pentingnya menenangkan diri sebelum tidur dan menghindari kebiasaan seperti menonton serial hingga larut malam.

“Jangan menunda tidur hanya karena menonton drama Korea berjam-jam. Tetapkan jam tidur yang tetap dan patuhi dengan disiplin,” pesannya. Persiapan tidur juga perlu dilakukan satu jam sebelumnya agar hormon dapat kembali seimbang.

Dengan memahami peran tidur dan stres dalam obesitas, kita bisa mengambil langkah pencegahan yang lebih holistik—tidak hanya fokus pada diet dan olahraga, tetapi juga menjaga kualitas istirahat dan kesehatan mental.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Psikolog Ungkap Cara Tepat Jelaskan Konflik Politik pada Anak agar Tak Terpengaruh Negatif

KOMPAS.com – Gelombang ketegangan sosial-politik di Indonesia belakangan ini tak hanya dirasakan orang dewasa, tetapi juga menyentuh dunia anak-anak. Tanpa disadari, mereka menyerap berbagai ekspresi emosi negatif, mulai dari kemarahan,…

Gaya Keren Tapi Worth It atau Cuma Buang Duit?

Sneakers telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia fashion, terutama di kalangan generasi muda. Lebih dari sekadar alas kaki, sneakers kini dianggap sebagai simbol gaya hidup, ekspresi diri, bahkan status…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

5 Tips Mudah Merawat Audio Mobil Agar Awet dan Berkualitas

  • By Admin
  • September 4, 2025
  • 0 views
5 Tips Mudah Merawat Audio Mobil Agar Awet dan Berkualitas

Kolaborasi Kreatif yang Memukau

  • By Admin
  • September 4, 2025
  • 0 views
Kolaborasi Kreatif yang Memukau

PLN dan Velasto Luncurkan SPKLU Inovatif di Tiang Listrik Pertama di Indonesia

  • By Admin
  • September 4, 2025
  • 0 views
PLN dan Velasto Luncurkan SPKLU Inovatif di Tiang Listrik Pertama di Indonesia

Psikolog Ungkap Cara Tepat Jelaskan Konflik Politik pada Anak agar Tak Terpengaruh Negatif

  • By Admin
  • September 3, 2025
  • 0 views
Psikolog Ungkap Cara Tepat Jelaskan Konflik Politik pada Anak agar Tak Terpengaruh Negatif

Gaya Keren Tapi Worth It atau Cuma Buang Duit?

  • By Admin
  • September 3, 2025
  • 1 views
Gaya Keren Tapi Worth It atau Cuma Buang Duit?

9 Manfaat Ajaib Mandi Air Hangat untuk Redakan Stres dan Tingkatkan Kesehatan

  • By Admin
  • September 3, 2025
  • 1 views
9 Manfaat Ajaib Mandi Air Hangat untuk Redakan Stres dan Tingkatkan Kesehatan