
BBM dari Berbagai Merek Tetap Aman Dicampur, Ini Penjelasan Ahli
Beberapa hari belakangan, sejumlah SPBU di Indonesia, terutama milik Shell dan BP, mengalami kekosongan stok BBM jenis RON 92 dan RON 95. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran di kalangan pengendara, terutama mengenai keamanan mencampur bahan bakar dari merek berbeda seperti Pertamina yang masih tersedia.
Menanggapi hal ini, Tri Yuswidjajanto Zaenuri, pakar konversi energi dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, menegaskan bahwa pencampuran BBM dari berbagai merek tidak berbahaya. “Tidak masalah dicampur karena semua bensin yang dijual di Indonesia harus memenuhi spesifikasi migas. Artinya, standarnya sudah sama,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (30/8/2025).
Dia menambahkan, “Selama memenuhi spesifikasi migas, baik dari Pertamina, Shell, maupun BP, semuanya boleh dicampur.” Dengan kata lain, selama nilai oktan BBM tersebut sama, tidak akan ada dampak negatif pada kendaraan.
Komposisi Kimia Bisa Berbeda, tapi Tak Pengaruhi Keamanan
Meski aman dicampur, Yuswidjajanto mengingatkan bahwa kandungan kimia BBM tiap merek bisa berbeda. “Secara unsur kimia, mungkin ada variasi, tapi tidak akan menimbulkan masalah jika dicampur,” jelasnya. Perbedaan ini bisa sedikit memengaruhi performa kendaraan, namun tidak sampai merusak mesin.
Ketersediaan Stok Masih Belum Jelas
Hingga kini, belum ada penjelasan resmi mengenai penyebab kelangkaan BBM Shell dan BP. Kedua perusahaan juga belum bisa memastikan kapan pasokan akan kembali normal. Namun, baik Shell Indonesia maupun BP-AKR menyatakan sedang berupaya memulihkan stok secepat mungkin.
Sementara menunggu situasi stabil, pengguna kendaraan disarankan tetap memerhatikan kualitas dan spesifikasi BBM yang digunakan. Selama memenuhi standar, pencampuran bahan bakar dari berbagai merek tetap diperbolehkan demi kelancaran aktivitas berkendara.