
Mendengar dan Bertanya: Langkah Penting untuk Mencegah Bunuh Diri
Tidak hanya sekadar mengobrol, mendengarkan dengan saksama dan mengajukan pertanyaan yang tepat bisa menjadi langkah krusial dalam membantu seseorang yang memiliki keinginan untuk mengakhiri hidupnya. Interaksi ini memungkinkan kita memahami lebih dalam apa yang sebenarnya dirasakan oleh orang tersebut.
Mendengar dengan Empati
Psikolog Clement Eko Prasetio, M.Psi., dari Indopsycare, menekankan pentingnya mendengarkan ketika berhadapan dengan seseorang yang memiliki pikiran bunuh diri. “Mendengarkan itu harus,” ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com (8/9/2025). Dengan mendengar, kita bisa menggali akar permasalahan yang memicu keinginan tersebut.
Memahami Tahapan Pikiran Bunuh Diri
Clement menjelaskan teori *three-step theory of suicide* (3 ST), yang mencakup tiga faktor utama:
– Perasaan putus asa – Individu merasa tidak ada lagi yang bisa dilakukan.
– Koneksi sosial yang buruk – Kurangnya dukungan dari orang terdekat.
– Kapabilitas – Adanya akses atau pengetahuan tentang cara bunuh diri.
“Kapabilitas tidak hanya berarti pernah mencoba bunuh diri, tapi juga bisa karena melihat atau mengetahui orang lain melakukannya,” jelasnya.
Pentingnya Bertanya dengan Bijak
Beberapa orang mungkin ragu untuk menanyakan rencana bunuh diri karena khawatir justru memperkuat keinginan tersebut. Namun, menurut Clement, pertanyaan yang tepat justru membantu mengukur seberapa serius persiapan yang telah dilakukan.
“Misalnya, jika dia sudah menyiapkan racun, kita bisa segera mencari cara untuk mencegahnya,” ujar Clement. Dengan mengetahui detailnya, orang terdekat dapat mengambil langkah yang lebih efektif untuk membantu.
Catatan Penting
Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jika Anda atau orang terdekat mengalami pikiran untuk bunuh diri, segera cari bantuan profesional seperti psikolog, psikiater, atau layanan kesehatan jiwa terdekat. Jangan ragu untuk menghubungi nomor darurat atau layanan konseling yang tersedia.