6 Ciri Anak yang Dibesarkan Orangtua Narsistik & Dampak Jangka Panjangnya

0 0
Read Time:1 Minute, 51 Second

Mengenali Dampak Pengasuhan oleh Orangtua Narsisistik

Tidak semua orang menyadari bahwa mereka dibesarkan oleh orangtua dengan kecenderungan narsistik. Padahal, memahami kondisi ini bisa menjadi kunci untuk memulihkan bagian diri yang mungkin hilang selama bertahun-tahun. Wendy Behary, pendiri The Cognitive Therapy Center of New Jersey, menekankan pentingnya mengenali ciri-ciri narsisme agar seseorang dapat memahami pengaruhnya terhadap hidup mereka.

Narsistik Personality Disorder (NPD) adalah gangguan kepribadian yang tercantum dalam panduan diagnostik psikiatri. Orang dengan NPD cenderung merasa lebih superior, selalu haus pujian, dan kurang berempati. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan seperti ini sering kali menanggung beban emosional tanpa menyadarinya.

6 Ciri Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsisistik

1. Mudah Dimanfaatkan Orang Lain
Orangtua narsistik bisa meninggalkan luka emosional dalam diri anak. Simak beberapa tanda yang perlu kamu sadari agar bisa memutus pola ini.
Anak dari orangtua narsisistik sering kali tidak diajari bahwa kebutuhan mereka penting. Akibatnya, saat dewasa, mereka cenderung terlalu mengalah dan membiarkan orang lain melanggar batasan mereka. Craig Malkin, psikolog dan penulis buku *”Rethinking Narcissism”*, menjelaskan bahwa banyak kliennya merasa disalahkan hanya karena menyuarakan kebutuhan dasar.

2. Takut Dicap Narsisistik
Orangtua narsistik bisa meninggalkan luka emosional dalam diri anak. Simak beberapa tanda yang perlu kamu sadari agar bisa memutus pola ini.
Sebagian anak justru meniru perilaku orangtuanya, menjadi dominan atau merendahkan orang lain. Malkin menegaskan bahwa meskipun pola ini sulit diubah, bantuan profesional dapat membantu mereka keluar dari kebiasaan negatif tersebut.

3. Bersaing dengan Saudara Kandung
Orangtua narsistik bisa meninggalkan luka emosional dalam diri anak. Simak beberapa tanda yang perlu kamu sadari agar bisa memutus pola ini.
Orangtua narsisistik sering kali membanding-bandingkan anak, menjadikan satu sebagai “anak emas” dan yang lain sebagai “kambing hitam”. Hal ini menciptakan persaingan tidak sehat dan luka emosional yang bertahan hingga dewasa.

4. Merasa Sebagai Pasangan, Bukan Anak
Orangtua narsistik bisa meninggalkan luka emosional dalam diri anak. Simak beberapa tanda yang perlu kamu sadari agar bisa memutus pola ini.
Beberapa anak terpaksa memenuhi kebutuhan emosional orangtua, sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk mengalami masa kecil yang normal. Behary menyebut hal ini sebagai pengorbanan besar yang memengaruhi perkembangan mereka.

5. Harga Diri Bergantung pada Prestasi
Orangtua narsistik bisa meninggalkan luka emosional dalam diri anak. Simak beberapa tanda yang perlu kamu sadari agar bisa memutus pola ini.
Anak-anak ini tumbuh dengan keyakinan bahwa nilai mereka hanya ditentukan oleh pencapaian. Akibatnya, mereka sulit merasa cukup dan rentan mengalami stres kronis.

6. Kesulitan Mengenali Diri Sendiri
Orangtua narsistik bisa meninggalkan luka emosional dalam diri anak. Simak beberapa tanda yang perlu kamu sadari agar bisa memutus pola ini.
Banyak yang tidak tahu apa yang benar-benar mereka inginkan karena terlalu lama hidup demi memenuhi harapan orangtua. Dalam kasus ekstrem, Malkin menyarankan untuk mempertimbangkan membatasi hubungan jika terdapat kekerasan, penyangkalan, atau perilaku psikopat.

Langkah Pemulihan
Menyadari pola pengasuhan ini adalah langkah pertama untuk sembuh. Mencari bantuan profesional, bergabung dengan komunitas pendukung, dan belajar menetapkan batasan dapat membantu memutus rantai pola negatif. Meski berat, pemulihan memungkinkan seseorang untuk hidup lebih sehat dan mandiri secara emosional.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Stop Jadikan Kami Kambing Hitam!

Larangan Impor Baju Bekas Ilegal Picu Kekhawatiran Pedagang Thrifting Kebijakan pemerintah yang melarang impor pakaian bekas ilegal menuai beragam tanggapan, terutama dari para pelaku bisnis thrifting. Bagi banyak pedagang, aturan…

El Putra & Leya: Dukungan Orangtua Kunci Percaya Diri yang Tak Terkalahkan

Dukungan Orang Tua: Pondasi Utama Membangun Kepercayaan Diri dan Karakter Anak Figur publik El Putra dan Leya (Harleyava Princy) berbagi pengalaman tentang betapa pentingnya peran orang tua dalam membentuk kepribadian…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Stop Jadikan Kami Kambing Hitam!

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 1 views
Stop Jadikan Kami Kambing Hitam!

El Putra & Leya: Dukungan Orangtua Kunci Percaya Diri yang Tak Terkalahkan

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 1 views
El Putra & Leya: Dukungan Orangtua Kunci Percaya Diri yang Tak Terkalahkan

Sukses Umrah Mandiri Tanpa Nekat, Cuma Modal Hemat dan Persiapan Matang

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
Sukses Umrah Mandiri Tanpa Nekat, Cuma Modal Hemat dan Persiapan Matang

5 Penyebab Busi Motor Cepat Rusak, Salah Satunya Bahan Bakar Murah!

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
5 Penyebab Busi Motor Cepat Rusak, Salah Satunya Bahan Bakar Murah!

5 Komponen Mobil yang Harus Dicek Setelah Terendam Banjir – Jangan Sampai Terlewat!

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
5 Komponen Mobil yang Harus Dicek Setelah Terendam Banjir – Jangan Sampai Terlewat!

Seru Banget! Cobain Sensasi Kencan Singkat dengan Royal Enfield Classic 650 di Puncak Bogor

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
Seru Banget! Cobain Sensasi Kencan Singkat dengan Royal Enfield Classic 650 di Puncak Bogor