
Video Satpam Istiqlal Tegur Pengunjung dengan Toa Viral, Pengurus Beri Klarifikasi
Sebuah video yang memperlihatkan petugas keamanan Masjid Istiqlal menegur pengunjung melalui pengeras suara (toa) menjadi sorotan di media sosial. Unggahan dari akun @topviralindo itu menampilkan momen saat satpam meminta jemaah yang sedang beristirahat di lantai dua masjid untuk segera shalat atau meninggalkan area karpet. Konten tersebut memicu beragam tanggapan, terutama terkait cara teguran disampaikan.
Resmi dari Pengurus Istiqlal
Menanggapi viralnya video tersebut, pengelola Masjid Istiqlal memberikan penjelasan resmi. Kepala Bidang Riayah Masjid Istiqlal, Kombes Pol (Purn.) Zainuri Anwar, meminta maaf sekaligus meluruskan kronologi kejadian.
*”Atas nama satpam dan pengurus Istiqlal, saya menyampaikan permohonan maaf. Kami juga berterima kasih atas perhatian dan klarifikasi terkait insiden ini,”* kata Zainuri saat dihubungi https://www.dapetblog.com/category/tech-news/, Selasa (9/9/2025).
Menurutnya, kejadian bermula dari rutinitas pembersihan karpet ruang utama masjid yang dilakukan setiap pagi. Dalam prosedur standar, petugas wajib mengingatkan pengunjung yang tidur di area tersebut untuk segera berpindah.
*”Meski bukan saat bersih-bersih, satpam tetap harus mengingatkan agar tidak ada yang tidur di ruang ibadah. Aturan ini sudah terpampang jelas di pintu masuk,”* tegas Zainuri.
Aturan tersebut mencakup larangan merokok, makan-minum, tidur, serta membawa barang atau alas kaki ke area karpet—semua bertujuan menjaga kesucian dan kenyamanan jemaah.
Teguran via Toa adalah Opsi Terakhir
Zainuri menegaskan, penggunaan toa bukanlah metode utama, melainkan langkah akhir setelah peringatan lisan berulang kali diabaikan. Dalam kasus ini, pengunjung yang terekam telah diperingatkan tiga kali secara persuasif, namun tetap kembali tidur di karpet.
*”Peringatan pertama dan kedua dilakukan dengan sopan, tapi tidak terekam. Baru pada teguran ketiga, satpam menggunakan toa dengan nada sedikit tinggi, dan momen itu yang viral,”* jelasnya.
Unggahan @topviralindo menyoroti ironi penggunaan pengeras suara yang biasanya untuk informasi penting, tetapi kali ini dipakai untuk menegur pengunjung.
Aturan Ketat di Ruang Ibadah
Sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara, Istiqlal memberlakukan sejumlah ketentuan ketat. Zainuri menekankan, aturan seperti larangan tidur atau membawa makanan sudah terpampang jelas di pintu masuk.
*”Ini bukan untuk membatasi, melainkan menjaga kehormatan masjid sebagai tempat ibadah,”* ujarnya.
Selain alasan kesucian, pembersihan rutin dengan mesin penyedot juga membutuhkan area karpet yang kosong. Karenanya, satpam bertugas menertibkan pengunjung sesuai prosedur.
Ajakan Menjaga Kesucian Masjid
Pengurus Istiqlal berharap insiden ini menjadi momentum edukasi tentang fungsi dan aturan masjid. Zainuri mengajak semua pihak turut menjaga kesakralan Istiqlal.
*”Masjid adalah rumah Allah yang harus dimuliakan. Aturan dibuat demi kenyamanan bersama, bukan untuk mempersulit,”* pesannya.
Ia juga mengimbau jemaah mematuhi ketentuan dan saling mengingatkan dengan cara baik jika melihat pelanggaran. Dengan demikian, lingkungan ibadah tetap kondusif bagi semua pengunjung.