
Jakarta – Tidur bukan sekadar rutinitas harian, melainkan fondasi penting bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Kurangnya waktu istirahat tidak hanya berdampak pada kondisi mental, tetapi juga memengaruhi kesehatan fisik secara signifikan.
Menurut Dr. Nancy Foldvary-Schaefer, DO, MS., seorang spesialis kesehatan dari Cleveland Clinic, tidur yang cukup dan berkualitas sangat vital untuk menjaga kesehatan jantung, metabolisme, hingga fungsi otak. Lalu, apa saja efek buruk yang muncul jika seseorang kurang tidur? Berikut penjelasannya.
Dampak Kurang Tidur bagi Kesehatan Fisik dan Mental
1. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah
Tidur yang tidak memadai membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit. Penelitian menunjukkan, orang yang kurang tidur atau kualitas tidurnya buruk lebih mudah terserang infeksi, seperti flu.
Selain itu, pemulihan saat sakit juga berlangsung lebih lama. Mayo Clinic menjelaskan bahwa saat tidur, sistem imun memproduksi protein bernama cytokines, yang berperan dalam melawan peradangan dan infeksi. Jika tidur tidak cukup, produksi protein ini terganggu, begitu pula dengan jumlah antibodi dan sel-sel pelawan infeksi.
2. Peningkatan Berat Badan
Kurang tidur seringkali memicu keinginan mengonsumsi makanan tinggi gula dan camilan tidak sehat. Jika berlangsung terus-menerus, risiko kenaikan berat badan dan obesitas pun meningkat.
Hal ini terjadi karena tidur yang tidak cukup mengacaukan keseimbangan hormon ghrelin (pemicu lapar), leptin (pengendali berat badan), dan kortisol (hormon stres). Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa orang dengan tidur berkualitas lebih mudah menurunkan berat badan dibandingkan yang kurang istirahat.
3. Emosi Tidak Stabil
Satu malam tanpa tidur nyenyak bisa membuat seseorang lebih mudah marah, sensitif, atau moody keesokan harinya. Jika terus dibiarkan, kondisi ini berpotensi memicu gangguan mental jangka panjang, seperti depresi dan kecemasan.
Dr. Foldvary-Schaefer menyebutkan bahwa penderita insomnia memiliki risiko dua kali lebih tinggi mengalami depresi. Bahkan, sekitar 80% orang dengan depresi juga mengalami gangguan tidur.
4. Penuaan Dini pada Kulit
Tidur memegang peran penting dalam proses regenerasi kulit. Kurang tidur mengganggu keseimbangan pH, sirkulasi darah, dan suhu kulit, sehingga membuatnya tampak kusam, pucat, dan tidak segar.
Selain itu, lingkaran hitam, kantung mata, dan kerutan juga menjadi lebih jelas terlihat karena terganggunya produksi hormon dan aliran darah ke jaringan kulit.
5. Gangguan Daya Ingat
Otak membutuhkan tidur nyenyak untuk menguatkan ingatan dan kemampuan berpikir. Fase tidur REM dan non-REM yang dalam berperan dalam proses belajar dan penyimpanan memori.
“Jika tidur terganggu atau dipersingkat, otak tidak dapat menyimpan informasi dengan baik,” jelas Dr. Foldvary-Schaefer. Ia menambahkan bahwa siswa yang begadang semalaman cenderung tidak menunjukkan peningkatan performa dalam ujian.
Selain itu, kurang tidur menghambat proses pembersihan racun di otak, yang berpotensi meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer. Proses ini membutuhkan setidaknya 7-8 jam tidur setiap malam.