
TNI dan Ferry Irwandi Capai Kesepakatan Damai Usai Polemik di Ruang Publik
Perselisihan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan CEO Malaka Project, Ferry Irwandi, akhirnya berakhir dengan perdamaian. Kedua belah pihak sepakat untuk meluruskan berbagai kesalahpahaman yang sempat memicu ketegangan di masyarakat.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, mengungkapkan bahwa komunikasi antara TNI dan Ferry Irwandi dilakukan demi memberikan informasi yang akurat kepada publik. “TNI telah berkoordinasi dengan Ferry Irwandi untuk meluruskan informasi yang keliru, sehingga masyarakat bisa mendapatkan fakta yang benar dan hidup dengan tenang,” jelas Freddy dalam keterangan tertulis, Senin (15/9/2025).
Langkah ini juga diambil untuk mencegah munculnya isu-isu yang berpotensi memecah belah. “Termasuk menghindari disinformasi dan misinformasi yang dapat memicu keresahan,” tambahnya. Freddy menegaskan, perdamaian ini didasari oleh semangat menjaga persatuan bangsa.
Dialog Langsung Lewat Telepon
Ferry Irwandi mengonfirmasi bahwa ia telah berkomunikasi langsung dengan Kapuspen TNI melalui telepon. “Saya sudah dihubungi oleh Bapak Brigjen Freddy Ardianzah,” tulis Ferry di akun Instagram pribadinya, @irwandiferry, Sabtu (13/9/2025).
Dalam percakapan tersebut, kedua pihak saling meluruskan kesalahpahaman yang terjadi. Ferry mengaku bahwa ia dan Freddy telah saling meminta maaf. “Beliau meminta maaf atas situasi yang saya alami, dan saya juga meminta maaf atas dampaknya terhadap TNI,” ujarnya.
Ferry menegaskan bahwa ia masih percaya pada integritas prajurit TNI yang berdedikasi melindungi masyarakat. Ia juga menyatakan bahwa semua tindak lanjut hukum terkait kasus ini telah dihentikan.
Ferry Ajak Masa Fokus pada Isu Lain
Di akhir pernyataannya, Ferry mengajak masyarakat untuk tetap memperjuangkan tuntutan rakyat, terutama nasib demonstran yang masih ditahan atau hilang. “Mari kita fokus pada tuntutan, kawan-kawan yang masih ditahan, dan mereka yang belum diketahui keberadaannya. Saling jaga dan lindungi warga!” pesannya.
Awal Mula Konflik: TNI Sebut Ferry Provokatif
Sebelum mencapai kesepakatan damai, ketegangan antara TNI dan Ferry Irwandi sempat memanas. Pada Senin (8/9/2025), empat perwira tinggi TNI mendatangi Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya untuk berkonsultasi hukum.
Mereka menilai sejumlah pernyataan dan unggahan Ferry di media sosial mengandung unsur provokasi, fitnah, serta disinformasi. “Ada dugaan upaya menciptakan citra negatif melalui framing yang manipulatif,” ujar Freddy saat itu.
Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, membenarkan bahwa kedatangan perwira TNI terkait rencana pelaporan dugaan pencemaran nama baik. Namun, ia mengingatkan bahwa berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi, institusi tidak bisa menggunakan pasal pencemaran nama baik dalam UU ITE. “Hanya individu yang bisa melaporkan,” jelas Fian.
Dengan tercapainya perdamaian, polemik antara TNI dan Ferry Irwandi resmi berakhir, mengedepankan harmoni dan persatuan nasional.