
Robot AI Jadi Menteri di Albania, Menkomdigi: “Ini Sudah di Depan Mata”
Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan fakta menarik tentang penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pemerintahan. Albania, salah satu negara di Eropa, ternyata telah menunjuk robot AI sebagai menteri dengan tugas strategis, termasuk mengelola program pemerintah dan proses lelang.
“Ada menteri kecerdasan AI yang ditugaskan menangani hal-hal strategis, seperti menyusun program dan mengawasi lelang besar di Albania,” ujar Meutya dalam acara HUT ke-30 Kompas.com di Jakarta, Senin (15/9/2025).
Menurutnya, fenomena ini bukan sekadar wacana, melainkan kenyataan yang sedang terjadi. “Ini sudah di depan mata. Meski dari segi etika dan hukum masih diperdebatkan, faktanya teknologi ini sudah berjalan,” tegasnya.
Teknologi Digital Tidak Bisa Dikendalikan Sepenuhnya
Meutya menegaskan bahwa perkembangan teknologi digital berjalan sangat cepat dan tidak bisa diatur oleh satu pemerintah saja. “Keunikan teknologi adalah ia tidak pernah menunggu. Tidak ada negara yang bisa sepenuhnya mengontrol seberapa cepat internet dan inovasi digital masuk ke wilayahnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, kecepatan perkembangan teknologi sangat dipengaruhi oleh negara-negara lain. “Tidak ada pemerintah yang bisa menentukan sendiri batas kecepatan teknologi. Semua saling terhubung, tergantung pada negara tetangga dan mitra lainnya,” ucap Meutya.
Literasi Digital dan Tantangan AI
Selain itu, Menkomdigi mengingatkan bahwa setelah persiapan literasi digital, tantangan berikutnya datang dari kemajuan AI. “Ketika kita fokus pada literasi digital, tantangan baru muncul dari AI, yang perkembangannya jauh lebih cepat dan dinamis,” katanya.
Ia berharap media seperti Kompas.com dapat terus mengawal perkembangan ini. “Media sering kali lebih cepat membaca tren. Kolaborasi dalam literasi digital sangat diperlukan,” pungkas Meutya.