
Menteri Komunikasi dan Informatika, Meutya Hafid, tampil memukau dalam perayaan HUT ke-30 *Kompas.com* bertajuk “Jagat Literasi” di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025). Ia hadir tidak hanya sebagai tamu kehormatan, tetapi juga sebagai pembicara yang membawakan materi tentang pentingnya literasi digital dan upaya menciptakan ruang siber yang aman bagi semua kalangan, termasuk anak-anak.
Salah satu sorotan utama penampilannya adalah busana batik elegan yang ia kenakan, hasil karya pelaku UMKM asal Yogyakarta. Meutya mengaku sengaja memilih warna yang kalem karena lebih sesuai dengan selera pribadinya. “Saya tidak terlalu suka pakaian yang terlalu mencolok, makanya pilih batik dengan nuansa sederhana. Ini saya beli langsung di Jogja,” ujarnya kepada *Kompas.com*.
Detail Outfit Meutya Hafid di HUT Ke-30 *Kompas.com*
Outer Batik dengan Sentuhan Elegan

Meutya memadukan kemeja putih dengan outer batik panjang berpotongan lurus dan celana hitam. Outer tersebut didominasi warna kuning keemasan, dipadukan dengan biru tua dan hijau di bagian lengan. Motifnya menghadirkan detail geometris dan ornamen flora, memberikan kesan tradisional namun tetap modern.
Panel motif abu-abu keemasan di tengah outer mempertegas garis vertikal yang menciptakan siluet ramping. Untuk melengkapi penampilannya, Meutya memilih aksesori sederhana seperti jam tangan putih dan anting kecil, sehingga fokus tetap pada keindahan wastra Nusantara yang ia kenakan.
Batik Karya UMKM Yogyakarta Jadi Pilihan

Meutya mengungkapkan bahwa batik yang ia pakai dibeli dari salah satu UMKM di Malioboro, Yogyakarta, saat kunjungan kerja. “Setiap ke daerah, kalau ada baju yang pas, saya beli. Ini salah satu cara saya mendukung produk lokal,” jelasnya.
Kebiasaannya membeli busana dari pengrajin daerah bukan sekadar soal gaya, melainkan juga bentuk dukungan nyata bagi perekonomian UMKM. Ia percaya bahwa langkah kecil seperti ini dapat membantu melestarikan budaya sekaligus menggerakkan industri kreatif.

Perayaan HUT ke-30 *Kompas.com* sendiri diisi dengan berbagai rangkaian acara, mulai dari ziarah ke makam pendiri Kompas-Gramedia, diskusi literasi, hingga pemberian penghargaan bagi kolumnis. Selain itu, inisiatif “Jagat Literasi” juga mencakup program donasi buku dan edukasi literasi media di 20 sekolah di berbagai daerah, termasuk Banten, NTT, dan Kalimantan Utara.
*Di tengah situasi yang dinamis, Kompas.com tetap berkomitmen menyajikan informasi akurat dan berimbang. Dapatkan update terbaru dengan mengunduh aplikasi Kompas.com. Download di sini*