Kisah Inspiratif Bapak2ID Ajarkan Literasi Media pada Anak-anak Pandeglang

0 0
Read Time:2 Minute, 36 Second

Komunitas Bapak2ID Berbagi Ilmu Literasi Media di Pandeglang Bersama Kompas.com

Dalam rangka memperingati HUT ke-30 *Kompas.com*, komunitas Bapak2ID turut ambil bagian dalam program Jagat Literasi bertajuk *Ekspedisi dari Kata ke Nyata*. Salah satu agenda mereka adalah mengunjungi sekolah di Kabupaten Pandeglang, Banten, untuk memberikan edukasi literasi media kepada para siswa. Kunjungan ini menjadi momen berharga bagi komunitas yang dikenal aktif menyampaikan isu sosial dengan pendekatan kreatif di platform digital.

Perjalanan Panjang Menuju Ujung Pandeglang

Lelah Perjalanan Terbayar dengan Kejutan Positif

(Kiri ke Kanan) Tuan Yayat, Pak Munawir, dan Pak Nuang dari Bapak2ID dalam acara ONR on Stage Bersama Bapak2ID dan relawan Kata ke Nyata di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).

Pak Munawir, perwakilan Bapak2ID, mengaku awalnya tidak menyangka bisa terlibat dalam inisiatif literasi bersama *Kompas.com*. Bagi komunitas yang biasa mengedukasi dengan gaya santai, kesempatan ini menjadi pengalaman baru yang bermakna.

“Kami cukup terkejut diajak *Kompas.com* untuk aksi nyata Jagat Literasi. Kebetulan kami mendapat tugas ke Pandeglang, Banten,” ujar Munawir dalam acara ONR on Stage di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).

Perjalanan menuju lokasi ternyata tidak mudah. Mereka menghabiskan waktu hingga tujuh jam karena kemacetan. “Kami kira tidak jauh, tapi ternyata lebih dari lima jam. Daerahnya benar-benar di ujung Pandeglang,” ceritanya. Namun, kelelahan mereka terbayar ketika melihat kondisi daerah yang lebih maju dari perkiraan. “Kami terpukau karena mengira wilayah pesisir masih tertinggal, ternyata sudah cukup berkembang,” ungkapnya.

Edukasi Literasi Media untuk Siswa SMP

Antusiasme Siswa dan Tantangan Hoaks

Di Pandeglang, Bapak2ID mengunjungi SMP Negeri 1 Sobang untuk berbagi pengetahuan tentang literasi media. Mereka membantu siswa memahami cara menyaring informasi di era digital yang dipenuhi konten beragam.

“Ini pengalaman pertama kami, sekaligus kesempatan untuk berkontribusi langsung sebagai komunitas,” kata Munawir. Ia menambahkan, banyak siswa yang aktif di media sosial tetapi belum mampu membedakan informasi benar dan palsu. “Mereka butuh pemahaman lebih, terutama soal hoaks yang marak beredar,” jelasnya.

Selain itu, siswa juga diajarkan tentang jenis konten yang aman dibagikan. “Kami dan tim *Kompas.com* berusaha memberi panduan sederhana agar mereka lebih bijak di media sosial,” tambah Munawir.

Belajar Sains dengan Proyek STEM

(Kiri) Komunitas Bapak2ID dalam acara perayaan HUT Kompas.com ke-30 di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).

Tuan Yayat, anggota Bapak2ID lainnya, menceritakan bahwa kunjungan mereka tidak hanya berfokus pada teori. Siswa juga diajak mengerjakan proyek STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) seperti membuat turbin angin mini.

“Kami mendampingi mereka membuat turbin sederhana yang bisa menyalakan lampu saat baling-balingnya berputar. Anak-anak sangat antusias, bahkan sampai berebutan mencoba,” ujar Yayat sambil tersenyum.

Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memperlihatkan penerapan sains dalam kehidupan sehari-hari.

Rangkaian Perayaan HUT ke-30 Kompas.com

*Kompas.com* merayakan ulang tahun ke-30 pada Minggu (14/9/2025) dengan serangkaian acara, termasuk ziarah ke makam pendiri Kompas-Gramedia, Jakob Oetama dan P.K. Ojong. Sehari sebelumnya, digelar pula kunjungan ke makam rekan kerja seperti Ervan Hardoko, Muhammad Latief, dan Kurnia Sari Aziza.

Puncak perayaan pada Senin (15/9/2025) menampilkan Festival HUT berupa Obrolan Newsroom On Stage, LiteraTalk, dan Awarding Kolumnis. Malam harinya, digelar acara *Bersuka Ria* sebagai penutup. Seluruh rangkaian didukung oleh Riady Foundation, ParagonCorp, Blibli, Kita Bisa, dan Gramedia.

Selain edukasi, Bapak2ID dan *Kompas.com* juga menyalurkan donasi buku anak dengan target 10.000 eksemplar untuk mendukung literasi di berbagai daerah. Ekspedisi Kata ke Nyata ini turut didukung oleh gerakan STEM Indonesia Cerdas dari Riady Foundation, ParagonCorp, dan Gramedia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Tanda Bahaya atau Justru Sehat? Cek Faktanya!

Perbedaan Pendapat dengan Pasangan Bukan Selalu Pertanda Buruk, Ini Penjelasannya Konflik dalam hubungan asmara kerap dianggap sebagai tanda bahaya. Namun, menurut psikolog Mark Travers, berselisih paham dengan pasangan tidak selalu…

Gizi Optimal Tanpa Daging Mahal!

Protein hewani memegang peran krusial dalam mendukung tumbuh kembang anak, terutama pada fase emas di bawah usia dua tahun. Nutrisi ini tidak hanya menjadi fondasi kesehatan, tetapi juga berpengaruh jangka…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Liverpool Akan Bangkit Kembali, Hanya Perlu Kesabaran!

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
Liverpool Akan Bangkit Kembali, Hanya Perlu Kesabaran!

Man United Kalah Lagi, Fans Gagal Potong Rambut karena Nazar Gagal Terpenuhi

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
Man United Kalah Lagi, Fans Gagal Potong Rambut karena Nazar Gagal Terpenuhi

Dominan, Dinamis, dan Tak Tertembus di Lapangan!

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
Dominan, Dinamis, dan Tak Tertembus di Lapangan!

Tanda Bahaya atau Justru Sehat? Cek Faktanya!

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
Tanda Bahaya atau Justru Sehat? Cek Faktanya!

Gizi Optimal Tanpa Daging Mahal!

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
Gizi Optimal Tanpa Daging Mahal!

Leya Princy Bongkar Sisi Positif FOMO Belanja Brand Lokal yang Tak Banyak Diketahui

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 2 views
Leya Princy Bongkar Sisi Positif FOMO Belanja Brand Lokal yang Tak Banyak Diketahui