
SIM C Wajib bagi Pengendara Motor, Ini Proses Ujian Praktik di Jalan Raya
Memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) C merupakan kewajiban bagi setiap pengemudi sepeda motor di Indonesia. Proses mendapatkannya tidak sekadar formalitas, melainkan melalui tahapan yang dirancang untuk memastikan kompetensi calon pengendara. Mulai dari pendaftaran, pemeriksaan kesehatan, ujian teori, hingga praktik berkendara, semua harus dilalui dengan baik.
Dua Tahap Ujian Praktik: Lapangan dan Jalan Raya
Setelah berhasil melewati ujian teori yang mencakup pemahaman rambu, marka, dan etika berlalu lintas, peserta harus membuktikan kemampuan mengendarai motor secara langsung. Kini, ujian praktik tidak hanya dilakukan di lapangan khusus, tetapi juga di jalan raya untuk menguji kesiapan pengendara menghadapi situasi nyata.
Aiptu Timbul Miftahul Ulum, Baur SIM Satlantas Polresta Solo, menjelaskan bahwa ujian praktik di jalan raya hanya bisa diikuti setelah peserta lulus ujian di area khusus yang disediakan Satpas. “Setelah dinyatakan lolos di lintasan ujian SIM C, barulah mereka mengikuti ujian di jalan. Ini disebut ujian praktik tahap dua,” jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (16/9/2025).
Pentingnya Adaptasi dengan Kondisi Nyata
Aiptu Lilik Andi Susilo, penguji praktik mengemudi Satpas Surakarta, menekankan bahwa tahap ini sangat penting sebelum seseorang dinyatakan layak memegang SIM C. “Praktik di jalan raya dilakukan setelah lulus ujian tahap pertama. Di sini, peserta menerapkan langsung pengetahuan teori yang telah dipelajari,” ujar Lilik.
Dasar Hukum dan Tujuan Ujian Jalan Raya
Pelaksanaan ujian praktik di jalan raya telah diatur dalam Peraturan Kepolisian (Perpol) Nomor 2 Tahun 2023. Aturan ini menyebutkan bahwa ujian praktik dilaksanakan di:
- Lapangan ujian praktik di Satpas atau lokasi lain.
- Ruas jalan tertentu.
Tujuannya adalah membekali calon pengendara dengan pemahaman etika berlalu lintas, kemampuan menjaga jarak aman, serta kepatuhan terhadap rambu dan marka jalan. Selain itu, peserta juga diuji dalam hal teknik mendahului kendaraan dengan benar.
Selama ujian, pengendara akan didampingi petugas dan dinilai berdasarkan aspek-aspek krusial. Dengan sistem ini, diharapkan lahir pengemudi motor yang lebih terampil, disiplin, dan siap menghadapi dinamika lalu lintas sehari-hari.