Deteksi Dini Hanya dari Gerakan Wajah

0 0
Read Time:2 Minute, 17 Second

Kecerdasan Buatan Bisa Deteksi Depresi Lewat Ekspresi Wajah, Begini Temuan Peneliti Jepang

Teknologi kecerdasan buatan (AI) ternyata mampu mengenali gejala depresi tersembunyi melalui analisis ekspresi wajah. Temuan ini diungkap dalam penelitian terbaru dari Universitas Waseda, Jepang, yang mengungkap kaitan antara gerakan mikro wajah dengan kondisi kesehatan mental.

Eriko Sugimori, Associate Professor di Fakultas Ilmu Humaniora Universitas Waseda, menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan memanfaatkan petunjuk non-verbal, seperti ekspresi wajah, untuk memahami kesehatan mental. “Saya ingin mengeksplorasi bagaimana ekspresi wajah yang halus dapat mencerminkan kondisi psikologis seseorang menggunakan analisis berbasis AI,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi universitas.

Bersama Mayu Yamaguchi, mahasiswa doktoral di universitas yang sama, Sugimori menemukan pola ekspresi wajah yang terkait dengan depresi ringan atau *subthreshold depression* (StD). Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal *Scientific Reports*.

AI dan Hubungan Antara Ekspresi Wajah dengan Depresi

Studi Menggunakan OpenFace 2.0 pada Mahasiswa Jepang

Penelitian terbaru dari Jepang menunjukkan, AI mampu mendeteksi tanda depresi ringan lewat ekspresi wajah. Simak penjelasannya berikut.
Penelitian ini mengungkap bahwa AI dapat mendeteksi tanda-tanda depresi ringan melalui analisis ekspresi wajah.

Meski depresi sering dikaitkan dengan berkurangnya ekspresi wajah, hubungan antara depresi ringan dan perubahan wajah sebelumnya belum sepenuhnya dipahami. Tim peneliti menggunakan teknologi AI bernama OpenFace 2.0 untuk menganalisis ekspresi wajah 64 mahasiswa Jepang yang merekam video perkenalan singkat.

Sebanyak 63 mahasiswa lain kemudian diminta menilai seberapa ekspresif, ramah, alami, atau menyenangkan orang dalam video tersebut. Hasilnya, peserta yang melaporkan gejala depresi ringan dinilai kurang ramah, kurang ekspresif, dan kurang menyenangkan. Namun, menariknya, mereka tidak dianggap terlihat kaku, palsu, atau gugup.

Gerakan Mikro Wajah yang Sulit Terdeteksi Mata Manusia

Penelitian terbaru dari Jepang menunjukkan, AI mampu mendeteksi tanda depresi ringan lewat ekspresi wajah. Simak penjelasannya berikut.
AI berhasil mengidentifikasi gerakan mikro otot wajah yang sangat halus, terutama di area mata dan mulut.

Beberapa pola yang terdeteksi antara lain gerakan alis bagian dalam, kelopak mata atas, peregangan bibir, serta gerakan membuka mulut yang lebih sering dilakukan oleh peserta dengan gejala StD. Gerakan-gerakan ini juga berkorelasi dengan skor depresi mereka.

Karena terlalu halus, perubahan ini sulit dikenali oleh pengamat biasa. Namun, dengan bantuan AI, tanda-tanda tersebut dapat diidentifikasi secara akurat. Temuan ini membuka peluang penggunaan teknologi untuk deteksi dini gangguan kesehatan mental.

Perlu dicatat bahwa penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Jepang, mengingat ekspresi emosi juga dipengaruhi oleh faktor budaya.

Potensi AI dalam Dunia Kesehatan Mental

Penelitian terbaru dari Jepang menunjukkan, AI mampu mendeteksi tanda depresi ringan lewat ekspresi wajah. Simak penjelasannya berikut.
Sugimori menyatakan bahwa metode ini dapat diaplikasikan di berbagai institusi, seperti sekolah dan tempat kerja.

“Pendekatan kami menggunakan video perkenalan singkat dan analisis ekspresi wajah otomatis dapat menjadi alat skrining kesehatan mental di sekolah, universitas, maupun lingkungan profesional,” jelasnya.

Teknologi ini berpotensi diintegrasikan ke dalam platform kesehatan digital atau program kesejahteraan karyawan untuk memantau kondisi psikologis secara efisien.

“Penelitian kami menyediakan alat analisis wajah berbasis AI yang inovatif, mudah diakses, dan non-invasif untuk mendeteksi depresi sejak dini, bahkan sebelum gejala klinis muncul,” tambah Sugimori.

Hal ini memungkinkan intervensi lebih cepat dan penanganan kesehatan mental yang lebih tepat waktu.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Gently Baby & ITB Luncurkan Inovasi Teknologi Perawatan Kulit Bayi Terkini

Gently Baby, merek perawatan kulit khusus anak, menggandeng Sekolah Farmasi ITB dalam pengembangan teknologi terbaru bernama CERA-CARE BIOME™. Kolaborasi ini bertujuan menghadirkan solusi inovatif yang menggabungkan ceramide, oat, dan microbiome…

Bukan Sekadar Batuk Pilek, Bisa Sebabkan Komplikasi Serius!

# Perbedaan RSV dan Batuk Pilek Biasa: Kenali Gejala dan Risikonya Meski sama-sama menimbulkan gejala seperti batuk dan pilek, Respiratory Syncytial Virus (RSV) dan common cold (batuk pilek biasa) memiliki…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Bolehkah Memandikan Anak Saat Demam? Dokter Ungkap Fakta Penting Ini!

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 0 views
Bolehkah Memandikan Anak Saat Demam? Dokter Ungkap Fakta Penting Ini!

13 Gaya Seru Seleb Indonesia Nonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Aurel Tampil Stylish dengan Baju Arsy

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 0 views
13 Gaya Seru Seleb Indonesia Nonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Aurel Tampil Stylish dengan Baju Arsy

6 Tanda Anak CIBI Jenius & Istimewa, Psikolog Ungkap Rahasianya!

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 0 views
6 Tanda Anak CIBI Jenius & Istimewa, Psikolog Ungkap Rahasianya!

Fakta Menarik tentang Anak dengan IQ di Atas Rata-rata

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 0 views
Fakta Menarik tentang Anak dengan IQ di Atas Rata-rata

Inspirasi Penuh Makna untuk Si Kecil

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 0 views
Inspirasi Penuh Makna untuk Si Kecil

Faktor Mana yang Lebih Dominan Membentuk Anak CIBI?

  • By Admin
  • November 2, 2025
  • 0 views
Faktor Mana yang Lebih Dominan Membentuk Anak CIBI?